DKI Jakarta dan Jabar Mendominasi Kasus Transmisi Lokal Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – DKI Jakarta dan Jawa Barat mendominasi angka kasus transmisi lokal berdasarkan laporan harian situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat mudik Lebaran 2022, Selasa 26 April 2022.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus transmisi lokasi di DKI Jakarta mencapai 145 kasus. Kemudian penularan importasi kasus dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebanyak 54 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi di wilayah itu mencapai 199 kasus.

Sedangkan transmisi lokal di Jawa Barat 104 kasus. Jumlah tersebut berkontribusi pada penambahan angka kasus harian secara nasional yang mencapai 576 kasus. Jumlah itu mengalami penambahan sehari sebelumnya yang mencapai 317 kasus.

Angka kesembuhan harian Covid-19 bertambah 4.058 orang. Dengan penambahan angka kesembuhan itu, total yang sembuh dari Covid-19 sejak Maret 2020 berjumlah 5.879.141 orang.

Satgas mencatat penambahan angka kesembuhan Covid-19 terbanyak di Provinsi Jawa Barat sebanyak 3.247 orang. DKI Jakarta 232 orang. Banten 80 orang, dan Jawa Tengah 73 orang.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 30 orang. Terbanyak di Provinsi Jawa Tengah, yakni sembilan jiwa, Jawa Timur empat jiwa dan Kalimantan Tengah tiga jiwa.

Satgas Covid-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita Covid-19 menjalani perawatan dan isolasi mandiri sebanyak 9.739 kasus. Atau turun 3.512 orang dari hari sebelumnya 25 April 2022.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengidentifikasi, setidaknya ada empat hal yang berpotensi menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

  • Pertama, apabila disiplin protokol kesehatan rendah.
  • Kedua, apabila mobilitas masyarakat tinggi.
  • Ketiga, apabila cakupan vaksinasinya rendah.
  • Keempat adanya varian baru.

Sonny menambahkan masyarakat wajib menggunakan masker kain atau masker medis yang sesuai dengan situasi. “Sebagian orang mungkin lebih senang memakai masker kain dengan kondisi wabah Covid-19 yang relatif terkendali. Namun, pemakaian masker kain sebenarnya tidak cocok pada situasi mudik yang padat,” katanya.

Warga juga harus melengkapi vaksinasi Covid-19 sebelum mudik. Kombinasi langkah-langkah ini menurut Sonny akan efektif mencegah infeksi Covid-19 saat mudik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini