Ditreskrimum Polda Jabar Akhiri Penyelidikan Kasus Pelaporan Ketua PD Muhammadiyah

Baca Juga

MATA INDONESIA, KARAWANG-Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) telah menghentikan penyelidikan kasus dugaan tindak pidana yang menimpa Ketua PD Muhammadiyah terkait tuduhan perbuatan memanipulasi dokumen tanah milik organisasi menjadi atas nama pribadi.

Penghentian penyelidikan itu disampaikan melalui Surat Ketetapan tentang Penghentian Penyelidikan nomor Nomor : S TAP/ 66/VIII 2022/Ditreskrimum ditandatangani Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol K. Yani Sudarto S.I.K. M.Si.

Surat tersebut menyebutkan, memutuskan untuk menghentikan penyelidikan atas laporan pengaduan dari saudara Nino Sukarno nomor LP/B/52/1/2022/SPKT/Polda Jabar dan dikenakan KUHP pasal 266, junto pasal 374 KUHP.

Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum LBH PP Muhammadiyah Ghufron S.H M.H kuasa hukum terlapor dalam Konferensi Pers Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karawang di Aula K.H Ahmad Dahlan Islamic Center Muhammadiyah Karawang 25 September 2022.

Ghufron mengatakan kasus pelaporan Nino CS dihentikan oleh Ditreskrimum Polda Polda Jabar karena tidak ditemukan adanya tindak pidana.

“Laporan Polisi yang disampaikan oleh Nino CS itu setelah dilakukan upaya penyelidikan, pemeriksaan saksi dan alat alat bukti surat dan sebagainya, kemudian jajaran Polda Jabar gelar perkara bahwa laporan tersebut tidak bisa ditindak lanjuti atau dihentikan karena tidak ditemukan adanya tindak pidana,” katanya.

Adapun Maman Kosman, Ketua PD Muhammadiyah Karawang pernah meminta pada PWM Jawa Barat untuk mempertemukan pihaknya dengan Nino CS untuk melakukan tabayun dan membawa berkas mengenai yang di tuduhkan Nino CS. Namun upaya permintaan Maman tidak terjadi pertemuan hingga berujung laporan di Polda Jawa Barat.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Pengurus Cabang (PC) Nino Sukarno sebagai pelapor mengatakan pelaporan ini dilakukan atas peristiwa dugaan pidana Ketua PD Muhammadiyah terkait perbuatannya memanipulasi dokumen tanah milik organisasi menjadi atas nama pribadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini