MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan penguatan pada awal pekan, 11 Mei 2020. Jumat lalu, rupiah ditutup pada Rp 14.920 per dolar AS atau menguat 0,50 persen.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, relaksasi lockdown yang dijalankan beberapa negara membawa sentimen positif pada mata uang Garuda.
“Lockdown melonggar diharapkan ekonomi global akan kembali pulih dan mendorong rupiah menguat yang merupakan aset berisiko,” kata Alwi, Jumat melansir kontan.co.id.
Harapan pemulihan ekonomi yang bisa mendukung penguatan rupiah juga datang dari dalam negeri. Pemerintah mengumumkan skenario rentang waktu pemulihan ekonomi nasional dalam menangani pandemi corona.
Penguatan rupiah juga didukung data cadangan devisa yang naik 6,9 miliar dolar AS secara bulanan menjadi 127,9 miliar dolar AS per April.
“Jika AS dan China memperkuat kerjasama ekonomi maka rupiah berpotensi menguat ke rentang Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 14.980 per dolar AS,” ujarnya.