Ditemukan, Tim SAR Evakuasi Korban Pesawat Twin Otter yang Jatuh di Papua

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter HDC6 PK CDC seri 400 di pegunungan Mamontaga Kabupaten Mimika akhirnya ditemukan. Pagi ini, Senin 23 September 2019 tim SAR gabungan akan melakukan evakuasi korban.

Empat personel anggota Basarnas Mimika diterbangkan dari Kabupaten Ilaga untuk membantu evakuasi.

Dari Ilaga tim akan melanjutkan penerbangan dengan menggunakan helikopter menuju posko di Mamontaga. Dari Mamontaga tim akan bergerak menuju kelokasi kejadian dengan menggunakan helikopter untuk selanjutnya melakukan evakuasi.

Kepala Operasi dan Siaga SAR Mimika, Syahril mengatakan tim akan fokus pada evakuasi korban dan pencarian kotak hitam dan FDR milik pesawat. “alau memungkin barang-barang lain yang di angap penting, ” kata Syahril.

Dia mengungkapkan, dari Ilaga tim akan melanjutkan penerbangan dengan menggunakan helikopter menuju posko di Mamontaga. Dari Mamontaga tim akan bergerak menuju kelokasi kejadian dengan menggunakan helikopter untuk selanjutnya melakukan evakuasi.

Sebelum dilakukan pemberangkatan, tim evakuasi melakukan breafing yang dipimpin Kepala SAR Mimika Monce Brury dan Danlanud Yohanis Kapiyau Mimika Letkol Pnb Sugeng Sugiharto.

Sebelumnya tim SAR menemukan puing-puing pesawat Twin Otter DHC6- 400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak di Papua pada Rabu 18 September 2019 ditemukan.

“Setelah dilakukan pemantauan sebanyak enam kali dilakukan sehingga kami bisa menyatakan bahwa titik tersebut telah dipastikan di titik 4 derajat 7’27.11″S/137 derajat”24’46’00 derajat E. Di ketinggian 13.453 Feet atau 3900 meter,” ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury, Minggu 22 September 2019.

Pesawat Twin Otter milik PT. Carpediem Aviasi Mandiri DHC6-400 dengan Nomer Registrasi PK-CDC, dengan rute Mimika-Ilaga, dikabarkan hilang pada Rabu (18/9). Didalam pesawat yang hilang kontak ada tiga kru pesawat diantaranya, Pilot Dasep Sobirin, Copilot Yudra Tutuko, Teknisi Ujang Suhendra dan Anggota Brimob Resimen II Bharada Hadi Utomo. Pesawat juga membawa beras milik Bulog sebanyak 1600 kg.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini