MATA INDONESIA, LIVERPOOL – Tersangka pelaku bom bunuh diri yang meledakkan dirinya di luar rumah sakit bersalin di Kota Liverpool, Inggris, membuat pemerintah di Negeri Ratu Elizabeth meningkatkan level ancaman teror nasional.
Polisi kontra-terorisme Inggris mengidentifikasi bahwa pelaku pemboman adalah Emad al-Swealmeen. Pria berusia 32 tahun itu membuat bom sendiri dan menaiki taksi menuju rumah sakit di Kota Liverpool, kemudian melakukan aksinya.
Sementara polisi mengatakan mereka tidak dapat memastikan apakah rumah sakit adalah sasaran yang dituju atau jika perangkat yang dia buat telah dinyalakan sebelum waktunya. Pejabat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menyarankan semua rumah sakit untuk meningkatkan keamanan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin malam waktu setempat, DCI Andrew Meeks mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang pelaku bom bunuh diri itu untuk segera melapor pihak berwenang.
“Penyelidikan kami sangat berkelanjutan … dan sekarang kami telah merilis namanya, informasi apa pun yang mungkin dimiliki publik tentang al-Swealmeen, tidak peduli seberapa kecil, mungkin sangat membantu kami,” kata Andrew Meeks, melansir The Guardian, Selasa, 16 November 2021.
Daily Mail melaporkan bahwa Emad al-Swealmeen mengganti namanya menjadi Enzo Almeni setelah ia memutuskan meninggalkan agamanya, Islam menjadi Kristen beberapa tahun lalu.
Polisi menyatakan bahwa insiden itu sebagai serangan teror. Sementara Menteri Dalam Negeri, Priti Patel, mengumumkan tingkat ancaman teror Inggris akan dinaikkan dari substansial menjadi parah, yang berarti serangan lain sangat mungkin terjadi.
Usai rapat darurat nasional, Perdana Menteri Boris Johnson menegaskan bahwa warga Inggris tidak pernah takut akan ancaman terorisme. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Apa yang kemarin ditunjukkan di atas segalanya adalah bahwa rakyat Inggris tidak akan pernah takut dengan terorisme, kami tidak akan pernah menyerah pada mereka yang berusaha memecah belah kami dengan tindakan kekerasan yang tidak masuk akal. Dan kebebasan dan cara hidup kita akan selalu menang,” tutur Boris Johnson.
Tersangka sebelumnya tidak diketahui oleh MI5 –badan intelijen Inggris, yang menyimpan daftar 3 ribu tersangka saat ini dan lebih dari 20 ribu yang sebelumnya atau kepada petugas polisi khusus kontra-terorisme.
Pelaku bom bunuh diri diyakini memiliki keturunan Suriah dan Irak. Statusnya di Inggris sedang diselidiki, begitu juga dengan waktunya selama berada di asrama pencari suaka yang dikelola pihak swasta di Liverpool.