Direktur CIA Khawatir Afghanistan Jadi Sarang Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Direktur Badan Investigasi Utama Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) atau FBI, Christopher Wray khawatir Afghanistan menjelma menjadi sebuah tempat perlindungan yang nyaman bagi kelompok teroris.

Terutama, katanya, pasca penarikan pasukan militer AS dan sekutu NATO yang meninggalkan kekosongan kekuasaan. Pernyataan ini dilontarkan Wray saat sidang di depan Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS.

“Kami, tentu saja khawatir bahwa akan ada peluang untuk tempat yang aman untuk diciptakan kembali di sana, yang tentunya merupakan sesuatu yang telah kami lihat di masa lalu,” kata Christopher Wray, melansir Yahoo News.

“Kami juga khawatir peristiwa di Afghanistan dapat menjadi katalis atau inspirasi bagi teroris,” tambahnya.

Sekarang setelah pasukan AS dan operasi intelijen telah dipindahkan dari tanah Afghanistan, Wray mengatakan bahwa kelompok teroris berpotensi menggunakannya sebagai landasan peluncuran untuk mobilisasi dan serangan di masa depan.

“Yang paling penting kami khawatir bahwa organisasi teroris asing akan dapat menyusun kembali, merencanakan, menginspirasi di ruang yang jauh lebih sulit bagi kami untuk mengumpulkan intelijen dan beroperasi melawan daripada kasus sebelumnya,” tegasnya.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah meyakinkan bahwa pihaknya masih dapat melakukan pengintaian di Afghanistan untuk memantau ancaman yang berkembang, dengan mengoperasikan pangkalan militer di sejumlah negara tetangga.

Namun para pejabat militer mengakui, kemampuan pengawasan AS terbatas karena tidak memiliki perwakilan di Afghanistan. Untuk menjembatani kesenjangan intelijen yang diciptakan oleh kepergian AS, beberapa personel keamanan AS telah menyarankan untuk masuk ke dalam kesepakatan intelijen atau berbagi pangkalan dengan beberapa negara yang dekat dengan Afghanistan, seperti Uzbekistan, Kirgistan, atau Tajikistan.

Presiden Biden sebelumnya mengatakan bahwa Afghanistan sebagai wilayah yang menetaskan lebih sedikit terorisme daripada negara lain. Namun faktanya, serangan bom bulan lalu yang dilakukan oleh ISIS-K, menewaskan 13 prajurit AS dan ratusan warga sipil Afghanistan.

“Kami menjalankan operasi kontraterorisme yang efektif di seluruh dunia, di mana kami tahu terorisme lebih merupakan ancaman daripada saat ini di Afghanistan, tanpa kehadiran militer permanen di lapangan,” kata Biden belum lama ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini