Dipecat Chelsea, Lampard Akhirnya Buka Suara

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Frank Lampard akhirnya buka suara setelah dipecat Chelsea. Lampard mengaku tetap bangga dengan pencapaiannya selama 18 bulan bersama The Blues.

Chelsea memutuskan memecat Lampard, Senin 25 Januari 2021 atau satu hari setelah meraih kemenangan 3-1 atas Luton Town di putaran keempat Piala FA.

Lampard dipecat setelah melatih Chelsea selama 18 bulan. Di musim perdananya, dia membawa The Blues finis di posisi empat. Saat ini, klub London Barat duduk di peringkat sembilan mengemas 29 poin atau terpaut 11 poin dari Manchester United di puncak klasemen.

Lampard mengaku kecewa karena tak diberikan waktu yang cukup untuk membawa Chelsea meraih hasil lebih baik lagi. Tapi, pia 42 tahun itu bangga bisa melatih klub yang membesarkan namanya tersebut.

“Sebuah kehormatan dan keistimewaan bisa melatih Chelsea, klub yang menjadi bagian besar dalam kehidupan saya. Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih pada fans atas dukungan luar biasa yang saya terima selama 18 bulan terakhir. Saya harap mereka tahu betapa berartinya itu bagi saya,” ujar Lampard, dikutip dari The Sun, Selasa 26 Januari 2021.

“Ketika menerima posisi ini, saya paham tantangan yang ada di depan dalam situasi sulit seperti saat ini. Saya bangga dengan pencapaian yang kami buat dan saya bangga dengan para pemain akademi yang masuk ke tim utama dan tampil bagus. Mereka adalah masa depan klub,” katanya.

“Saya kecewa tak diberikan waktu lebih lama untuk membawa klub ini lebih maju dan membawa mereka ke level selanjutnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih pada tuan Abramovich, dewan, para pemain, tim pelatih saya, dan semua yang ada di klub atas kerja keras dan dedikasinya. Saya doakan yang terbaik untuk tim dan meraih sukses di masa depan,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini