MATA INDONESIA, WASHINGTON – Mantan anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Tulsi Gabbard memperingatkan bahwa dunia akan berakhir jika ketegangan antara Rusia dan Washington terus meningkat.
Dalam akun Twitter-nya, Gabbard secara blak-blakkan mengeluarkan peringatan mengenai meningkatnya ketegangan AS-Rusia dengan alasan konflik, dua kekuatan bersenjata nuklir yang hanya dapat berakhir dengan kehancuran dunia dan kehidupan saat ini.
“Saat para penghasut perang di Gedung Putih meningkatkan ketegangan dengan Rusia, mari kita nyatakan apa yang sedang kita hadapi – konflik terbuka antara dua kekuatan bersenjata nuklir. Satu-satunya tempat konflik ini dapat berakhir adalah kehancuran dunia dan kehidupan seperti yang kita kenal. Inilah yang dipertaruhkan,” tulis Tulsi Gabbard dalam akun Twitter-nya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joe Biden dan pejabat administrasi lainnya telah mengeluarkan ancaman kepada Rusia jika benar-benar menginvasi Ukraina. Ratusan ribu tentara Rusia yang berada di perbatasan dekat Kiev membuat pejabat AS dan sejumlah pihak meyakini Moskow akan menyerang Ukraina.
Namun, Presiden Vladimir Putin membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa manuver pasukan ini adalah masalah internal. Tuduhan serangan yang direncanakan tidak berdasar.
Gabbard, salah satu kritikus Partai Demokrat yang lebih vokal terhadap pemerintahan saat ini, menunjuk Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan sebagai pendukung perang perubahan rezim.
“Mereka adalah orang-orang yang mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh Gedung Putih,” sambung Tulsi Gabbard.
Sementara itu, Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki memperingatkan bahwa akan ada risiko berat bagi ekonomi Rusia jika menyerang Ukraina. Pernyataan ini menyusul laporan bahwa pejabat AS telah mempertimbangkan sanksi ekonomi yang ketat terhadap Rusia, serta pembatasan ekspor yang berpotensi mempengaruhi industri.
Presiden Biden juga memperingatkan selama konferensi pers yang panjang bahwa menginvasi Ukraina akan menjadi bencana bagi Rusia. Tingkat keparahan respons AS akan tergantung pada tindakan spesifik Rusia.
“Jika mereka benar-benar melakukan apa yang mampu mereka lakukan dengan pasukan yang terkumpul di perbatasan, itu akan menjadi bencana bagi Rusia jika mereka menginvasi Ukraina lebih lanjut,” kata Presiden Joe Biden, melansir Anadolu Agency.
“Sekutu serta mitra kami siap untuk membebankan biaya yang parah dan kerugian yang signifikan terhadap Ukraina. Rusia dan ekonomi Rusia, dan kami akan memperkuat sekutu NATO kami, saya telah memberi tahu mereka, di sisi timur kami,” Biden memperingatkan.