Dilanda Kemarau, 7 Kecamatan di Kabupaten Bogor Krisis Air Bersih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Bantuan air bersih mulai disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk tujuh kecamatan di Kabupaten Bogor. tujuh kecamatan tersebut mengalami krisis air bersih karena dilanda musim kemarau.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengatakan, tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tenjo, Jasinga, Cigudeg, Ciampea, Citeureup, Jonggol dan Kecamatan Citeureup.

“Paling banyak di Jasinga. Ada 11 desa yang memohon bantuan air bersih. Kita pertama kali mendapat laporan itu pada 29 Juli ada yang minta bantuan air bersih,” kata Yani.

Jasinga, diprediksi mengalami kekeringan secara rutin tiap kali musim kemarau datang. Pasalnya, di wilayah ini sulit ditemui sumber-sumber mata air untuk mengantisipasi atau sebagai cadangan kala kemarau datang.

Dia juga menjelaskan, BPBD telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan sumber air di wilayah rawan kekeringan. Karena, pengiriman air bersih dengan truk tangki tidak bisa memenuhi kebutuhan air warga.

“Ya harus ada solusi permanen. Harus ada penelitian lebih lanjut untuk menemukan sumber air terutama di wilayah yang setiap kemarau mengalami kekeringan,” katanya.

Pada 2019 lalu, kekeringan melanda 28 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Untuk tahun ini pun, kemarau diprediksi berlangsung hingga Oktober sementara puncaknya terjadi pada September.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini