Diklaim Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia, Sekjen Hizbullah: Itu Bohong!

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIRUT – Kelompok Hizbullah Lebanon dengan tegas membantah mengirim pejuang mereka ke Ukraina untuk mendukung pasukan Rusia saat operasi militer khusus memasuki pekan keempat.

“Saya dengan tegas menyangkal klaim ini. Klaim-klaim ini adalah kebohongan yang tidak memiliki kebenaran,” kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi Jumat (18/3) malam waktu setempat.

“Tidak seorang pun dari Hizbullah, baik pejuang maupun ahli, pergi ke medan perang ini,” sambungnya, melansir Anadolu Agency, Sabtu, 19 Maret 2022.

Pernyataan ini muncul setelah Kiev mengklaim Moskow merekrut tentara Hizbullah untuk menggempur Ukraina. Sebagaimana diketahui, pekan lalu Presiden Vladimir Putin memberi lampu hijau dari Timur Tengah untuk membantu Rusia berperang.

“Jika Anda melihat bahwa ada orang yang ingin datang atas dasar sukarela, bukan untuk uang, dan mendukung orang yang tinggal di Donbas, kita harus datang untuk menemui mereka dan membantu mereka pindah ke zona perang,” kata Presiden Putin pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia di Moskow.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk berperang bersama pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.

“Operasi militer khusus” Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, menuai kecaman internasional, menyebabkan pembatasan keuangan yang parah di Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.

Setidaknya sebanyak 816 warga sipil dilaporkan meninggal dunia dan 1.333 lainnya terluka di Ukraina sejak awal perang. Sementara itu, lebih dari 3,27 juta warga sipil telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut perkiraan PBB.

Sebelumnya, The Wallstreet Journal melaporkan bahwa Rusia mulai mendatangkan pejuang asing yang terampil, termasuk pejuang asal Suriah. Beberapa di antaranya bahkan telah tiba di Rusia. Keahlian mereka diharapkan dapat membantu Rusia merebut Kiev.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini