MATA INDONESIA, JAKARTA-Digitalisasi ekonomi dan keuangan terbukti penting untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional di masa pandemic covid-19. Hal itu dikatakan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Menurutnya, transaksi ekonomi digital tumbuh sangat tinggi, didukung dengan layanan sistem pembayaran yang begitu mudah, serta perubahan preferensi masyarakat untuk berbelanja dan bertransaksi secara online.
Nilai transaksi e-commerce dan uang elektronik pada tahun 2021 diperkirakan bakal tumbuh tinggi, dengan masing-masing berada di angka 48,4 persen dan 35,7 persen. Adapun dengan transaksi ekonomi dan keuangan secara digital yang difasilitasi oleh perbankan diperkirakan tumbuh sebesar 30,1 persen.
“Ini membanggakan dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih dari itu, ini adalah salah satu sumbangan kita bagi ekonomi kerakyatan,” kata Perry.
Ia mengatakan BI mempunyai komitmen dalam transformasi digitalisasi sistem pembayaran guna mengakselerasi dan mengintegrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional.
Berbagai program sudah dilakukan oleh BI sejak 2019, bersama koordinasi dan sinergi dengan perbankan dan industri sistem pembayaran.
Seiring berjalannya waktu, upaya itu membuahkan hasil dan mengalami kemajuan yang ia nilai cepat. Mulai dari QRIS yang disambut oleh pengguna dan penjual, lalu sebanyak 11,4 juta merchant UMKM juga telah tersambung dalam platform digital.
“Ini adalah bukti ekonomi dan keuangan digital melayani kebutuhan rakyat, memajukan ekonomi kerakyatan,” kata Perry.