Diduga Server BPJS Diretas, Hacker Minta Tebusan Bitcoin Senilai Rp 700 Juta

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sebuah kabar mengejutkan datang dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Server data ‘asuransi’ milik pemerintah ini diduga diretas hacker.

Yang mengerikan, menurut sumber MINEWS yang tak ingin disebutkan namanya, hacker sempat meminta tebusan senilai Rp 700 jutaan dalam bentuk bitcoin. Informasi tersebut pun langsung dibantah oleh pihak BPJS Kesehatan.

“Itu berita hoax karena sejauh ini pelayanan berjalan baik dan tak ada kendala,” ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf di Jakarta, Jumat 28 Juni 2019.

Iqbal pun mengaku telah melakukan pengecekan ke IT server BPJS, namun tak ada info soal hack. “Kalau ada info hack, pasti sudah ada laporan atau keluhan,” kata dia.

Sumber MINEWS pun membeberkan bahwa aksi hacker tersebut tidak membuat down website BPJS. “Hacker diduga menghambat sistem transaksi BPJS Kesehatan dengan masuk ke server,” ujar sumber terpercaya MINEWS.

Bahkan beredar informasi, jika pihak BPJS memenuhi uang tebusan Rp 700 juta tersebut agar server mereka kembali normal. “Sebab kalau gak ditebus, BPJS bisa mengalami kerugian hingga Rp 4 miliar tiap harinya,” kata sumber.

Pihak BPJS pun dikabarkan sempat meminta bantuan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melacak lokasi hacker tersebut. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini