Didesak Masyarakat, Kapolri Bubarkan Satgasus Merah Putih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Merah Putih resmi bubar. Pembubaran ini langsung intruksi dari Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo mengatakan, pembubaran ini untuk menjawab respons dan desakan publik. Agar Kapolri membubarkan tim khusus kepolisian tersebut.

”Malam ini 11 Agustus 2022, Bapak Kapolri resmi menghentikan kegiatan dari Satgasus Polri. Artinya, sudah tidak adalagi kegiatan Satgasus Polri,” ujar Dedi, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis 11 Agustus 2022.

Dedi tak menjelaskan lengkap mekanisme penghentian dan pembubaran Satgasus Polri tersebut. Tetapi, ia memastikan keputusan Kapolri, menghapus unit kerja khusus di Mabes Polri itu.

“Sudah tidak lagi Satgasus,” ujar Dedi.

Satgasus Merah Putih sebetulnya satuan nonstruktural di Mabes Polri. Satuan tersebut, terbentuk pada 2019, di era Kapolri Tito Karnavian.

Satuan tugas ini punya misi khusus dan operasionalnya di bawah komando. Serta bertanggung jawab langsung terhadap Kapolri sebagai pucuk pemimpin di Polri. Beberapa misi Satgasus Merah Putih, melakukan supervisi, dalam penanganan tindak pidana serius. Mulai dari narkotika, perjudian, korupsi, pencucian uang, ilegal loging, sampai ITE.

Satgasus mendapat kewenangan untuk mengambilalih penanganan kasus-kasus  yang terjadi di lingkungan direktorat, dan di Polda seluruh Indonesia. Saat Tito Karnavian menjadi Kapolri, Satgasus Merah Putih 2019, sempat dipimpin oleh Kabareskrim Komjen Idham Aziz dan Ferdy Sambo sebagai sekretaris.

Pada 2020, saat Komjen Idham Aziz naik bintang menjadi Jenderal. Ia  menjadi Kapolri. Idham menunjuk Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri menjadi Kepala Satgasus. Jabatan Ferdy Sambo sebagai kepala Satgasus, kemudian berlanjut saat Kapolri Listyo Sigit Prabowo menunjuknya sebagai Kadiv Propam.

Saat Kapolri mencopot Irjen Sambo sebagai Kadiv Propam, posisinya sebagai Kepala Satgasus, pun selesai.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini