MATA INDONESIA, JAKARTA – Advokat Petrus Selestinus mendesak Densus 88 segera bertindak menyusul dugaan keterlibatan Munarman dalam jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Dia (Munarman) membantah hadir ikut mengisi kegiatan anggota FPI Makassar ke jaringan teroris JAD saat dibaiat masuk ke dalam jaringan ISIS tahun 2015 yang lalu, meski banyak saksi mengungkap fakta kehadirannya dalam acara baiat tersebut,” kata Petrus kepada Mata Indonesia News, Senin 8 Februari 2021.
Maka Petrus meminta agar pihak berwenang menangkap eks Sekretaris Umum FPI itu untuk menggali lebih dalam perannya pada gerakan teroris yang berbaiat ke ISIS.
Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) itu juga menegaskan bahwa upaya penangkapan terhadap Munarman bisa mengungkap keterkaitan eks Pimpinan FPI, Rizieq Shihab.
Ia menilai hal ini tidak lepas dari ceramah Rizieq yang kerap mengandung kekerasan dan provokasi selama beberapa tahun ke belakang.
Akibat ceramahnya yang penuh dengan nuansa kebencian, maka suasana yang penuh dengan teror dan ketakutan meluas di masyarakat.
Adapun hal ini juga tidak lepas dari pengakuan eks FPI bernama Ahmad Aulia yang pernah mengikuti baiat massal kepada ISIS dan dihadiri oleh Munarman.
Melihat hal ini Polri selaku aparat penegak hukum tidak akan ragu menindak Munarman jika memang terlibat dalam acara tersebut.
“Ini terjadi pada tahun 2015, tentunya Densus masih mendalami ini. Apabila memang yang bersangkutan ada keterlibatan tentunya Densus akan memproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.