Di G20, Indonesia Pamer Pembiayaan Ultra Mikro

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) terbukti bisa memperluas akses permodalan bagi usaha mikro.

Sejak muncul pada 2017, Pembiayaan UMi telah memiliki 5,4 juta debitur dari kelompok pelaku usaha ultra mikro, dengan nilai penyaluran mencapai Rp 18,08 triliun. Indonesia akan mempromosikan hal itu lewat G20.

Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, Hadiyanto, dalam Seminar Digitalisasi UMKM Perempuan, Kamis 17 Februari 2022,  menuturkan lebih dari 40 juta pelaku usaha mikro belum bisa akses kredit komersial. Keadaan itu, membuat pemerintah turun tangan dengan meluncurkan Pembiayaan UMi.

Pemerintah memberikan alternatif melalui pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang penyalurannya melalui koperasi atau lembaga mikro. Tujuannya bisa lebih mendekatkan pelaku usaha mikro dengan sumber pembiayaan yang cepat dan lebih mudah.

Hasilnya, dalam waktu lima tahun, sudah ada 5,4 juta pelaku usaha yang menerima pembiayaan dari pemerintah melalui BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Adapun nilai pembiayaannya mencapai Rp 18,08 triliun.

“Pembiayaan UMi telah memberikan kontribusi positif bagi pelaku usaha ultra mikro yang saat ini telah mencapai 5,5 juta pelaku usaha yang sebagian besarnya ini perempuan,” kata Hadiyanto.

Pemerintah berkomitmen agar penerima pembiayaan UMi, akan terus berkembang dan berkelanjutan. Salah satunya dengan mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital.

Saat ini sudah ada 8,4 juta pelaku usaha yang masuk dalam ekosistem digital. Baik yang bergabung dengan platform milik pemerintah maupun pihak swasta.

Melihat tren perkembangan tersebut, Hadiyanto optimistis di 2025 Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Nilai transaksinya bisa mencapai Rp12.086 triliun.

Apalagi sejak 2020, PIP telah menggunakan uang elektronik dalam penyaluran pembiayaan kepada para debiturnya. “Kami dukung inisiatif PIP yang menggunakan uang elektronik sejak 2020. Tahun ini kami harapkan penggunaan uang elektronik ini lebih gencar dan semakin luas,” tuturnya.

Dalam survei  sepanjang 2021 nilai keekonomian debitur UMi mengalami peningkatan 5,6 persen. Dari 49,85 persen pada 2020, naik menjadi 52,64 persen pada 2021.

“Ini capaian dan bukti nyata dari pembiayaan UMi, program ini bisa memberikan dampak yang makin luas,” kata dia.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini