MATA INDONESIA, TEHRAN – Penumpang Mahan Air dipersilakan menuntut Amerika Serikat (AS) karena perbuatan tidak menyenangkan hingga menyebabkan luka akibat perilaku buruk pilot F-15 yang terbang hampir menabrak pesawat penumpang itu disebut teroris tersebut. Akibat perbuatan pilot tempur tersebut diunggah akun Sam Shahravi @SamShahravi, seorang jurnalis.
“Seluruh penumpang Mahan Air 1152, baik warga negara Iran atau bukan, bisa menggugat militer AS teroris, baik komandan, pelaku, penasihat hingga wakil komandan, ke pengadilan Iran untuk kerugian materil maupun imateril,” ujar Kepala Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) Ali Bagheri-Kani seperti dikutip Kantor Berita Iran ILNA, Sabtu 25 Juli 2020.
Menurut Ali Bhageri-Kani gugatan itu juga bisa dialamatkan ke Intenational Civil Aviation Organization (ICAO) yang juga lembaga PBB yang berisi kesepakatan penerbangan internasional.
Dia menegaskan Pengadilan Iran akan menuntut militer AS dengan undang-undang teroris. Berdasarkan video yang diunggah tersebut, tampak sekali kekacauan di dalam kabin penumpang Mahan Air akibat kelakuan pilot F-15 AS di atas langit Suriah, Kamis 23 Juli 2020.
Tampak barang-barang berantakan di lorong maupun kursi penumpang pesawat jurusan Tehran, Iran ke Beirut, Lebanon. Selain itu beberapa penumpang terluka akibat manuver pilot Mahan Air yang tiba-tiba mengubah ketinggian terbang demi menghindari tabrakan dengan pesawat tempur pembuat onar tersebut.
Namun, Pusat Komando AS (CENTCOM) bersikeras peristiwa itu adalah “pencegatan profesional… yang dilakukan sesuai dengan standar internasional.”
According to #CENTCOM, two #USAF F-15C pilots followed #mahanair #airbus A310 flight number 1152 travelling to#beirut ! #Cyprus #BREAKING #usaf #MiddleEast #iran #Israel #usanews #ایران #خبرخوان #خبرفوری #عاجل #عاجل_عاجل #usanews #سوريا #لبنان #الشرق_الأوسط #السعودية #العربية pic.twitter.com/gtKaNTE41D
— Sam Shahravi (@SamShahravi) July 23, 2020