Desa Panembangan Dikembangkan Jadi Sentra Ikan Hias di Jateng

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Desa Panembangan, Banyumas, difokuskan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadi sentra ikan hias di Provisi Jawa Tengah melalui penguatan program Smart Fisheries Village (SFV).

Sebelumnya memang KKP telah mengembangkan program SFV di Desa Panembangan yang didukung oleh beberapa pokdakan dan poklahsar, salah satunya pokdakan ikan hias.

Dengan adanya pokdakan ikan hias itulah akhirnya dikembangkanlah Kampung Ikan Hias Panembangan yang sekaligus menjadi lokasi percontohan penyuluhan perikanan.

Ia mengatakan dipilihnya ikan hias sebagai komoditas yang dikembangkan di Desa Panembangan dikarenakan ikan hias memiliki nilai ekonomis serta peluang pasar yang tinggi, baik pasar domestik maupun internasional.

“Melalui kegiatan percontohan penyuluhan dengan menerapkan teknologi hasil riset yang telah direkomendasikan, kita berharap Kampung Ikan Hias di SFV Desa Panembangan ini dapat berkembang menjadi sentra ikan hias di Jawa Tengah dan nantinya dapat menembus pangsa pasar ekspor,” ujar Kepala BRSDM KKP, I Nyoman Radiarta, dalam siaran resmi KKP.

Menurutnya, Panembangan memiliki sumber daya air yang melimpah sepanjang tahun juga berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan yang memadukan sektor perikanan, pertanian dan pariwisata.

Berdasarkan data, perdagangan ikan hias memang sangat potensial. Pada periode 2017–2021, nilai ekspor ikan hias Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari yang semula USD27,6 juta pada 2017 menjadi USD34,5 juta pada 2021.

Ekspor ikan hias pada 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63 persen atau senilai USD27,8 juta.

“Adapun jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana (super red dan jardini), cupang, botia, koi, maskoki, oscar dan lain-lain,” katanya.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, menyampaikan bahwa penentuan Percontohan Penyuluhan Perikanan Kampung Budidaya Ikan Hias Panembangan Banyumas dilaksanakan melalui seleksi atas usulan kegiatan percontohan dari 64 kab/kota di empat propinsi yang menjadi wilayah kerja penyuluhan BPPP Tegal yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk sentra budidaya ikan hias di Jawa Tengah saat ini hanya ada di Purwonegoro, Banjarnegara, itu pun hanya menghasilkan ikan koi, komet, corydoras, cichlid, louhan, cupang, guppy. Sedangkan ikan-ikan aquascape, discus, rainbow, ikan predator didatangkan dari Jawa Barat,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini