Densus 88 Tangkap Teroris di Berau Kaltim

Baca Juga

MINEWS, KALTIM – Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Abu Arkam di Berau, Kalimantan Timur pada Selasa 19 Maret 2019.

Abu Arkam diduga merupakan jaringan teroris Sibolga dan Lampung. Ia terdeteksi merencanakan kegiatan ‘amaliah’ menyasar personel kepolisian lalu terdeteksi melalui jejaring komunikasi dengan terduga teroris asal Lampung, Putra Syuhada.

Dalam komunikasi tersebut, Abu Arkam diketahui memiliki keinginan kuat untuk menjalankan aksi terornya karena terpicu tindakan jaringan Sibolga.

Jejaring itu yang telah ditangkap sebelum Abu Arkam adalah R alias Putra Syuhada di Lampung pada 9 Maret 2019, Abu Hamzah dan dua rekannya di Sibolga pada 12 Maret, dua terduga teroris di Tanjung Balai pada 13 Maret serta Khadijah di Klaten. 

“Jaringan itu merupakan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS dan memiliki motivasi memburu siapa pun yang menjelek-jelekkan ISIS,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

Sebelumnya, dari rumah terduga teroris di Sibolga, Densus 88 Antiteror mengamankan bahan peledak hingga 300 kg, bom rompi dan puluhan bom rakitan yang akan digunakan untuk ‘aksi amaliah’.

Sementara terduga teroris yang ditangkap di Kalbar pada 10 Maret 2019 dan Riau pada 14 Maret belum memiliki keterkaitan dengan jejaring itu. Meski begitu, Densus 88 terus mendalami dan memitigasi ancaman dari jaringan teroris tersebut.

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini