MATA INDONESIA, ODENSE – Ganda putra adalah sektor yang diandalkan Indonesia meraih gelar juara. Tapi, di Denmark Open 2021 Super 1000, ganda putra berguguran di perempatfinal.
Indonesia memiliki tiga ganda putra top yang turun di Denmark Open. Dua di antaranya adalah peringkat satu dan dua dunia, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kemudian, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Marcus/Kevin tersisih di babak kedua setelah disingkirkan juniornya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Nasin Ahsan/Hendra lebih buruk. Mereka angkat koper di babak pertama setelah dikalahkan pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.
Sementara itu, laju Fajar/Rian terhenti di babak perempatfinal. Mereka ditundukkan pasangan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzudin.
Pelatih ganda putra, Herry IP mengatakan, merosotnya penampilan anak asuhnya karena faktor kelelahan setelah tampil di Piala Sudirman dan Piala Thomas.
“Semua pemain yang ikut (Piala) Thomas, sudah berkurang tenaga dan fokusnya menurun, jadi cara mainnya tidak bisa maksimal,” katanya.
Untuk pemain pelapis, Herry IP menyebut, fokus mereka tampil di turnamen super 1000 untuk mencari pengalaman. Dia tak sungkan memuji penampilan pemain muda, Bagas/Fikri yang maju hingga perempatfinal.
“Kalau untuk pemain yang baru datang dari Jakarta/pemain pelapis memang targetnya menambah pengalaman main di kelas 750 dan 1000 supaya bisa ketemu pemain top ten dari negara lain. Hasil yang cukup baik Fikri/Bagas bisa sampai Perempat Final hanya masih kurang tenang di poin-poin terakhir di game ketiga,” ujarnya.