Demi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Kuba Gelar Referendum Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, HAVANA – Kuba berencana melegalkan pernikahan sesama jenis dengan menggelar referendum nasional.

Sekitar dua pertiga dari populasi memilih untuk menyetujui reformasi dalam Kode Keluarga baru, yang juga akan memungkinkan kehamilan pengganti dan memberi pasangan gay hak untuk mengadopsi anak.

Ini menandai momen besar bagi Kuba, yang menyaksikan kaum gay dianiaya dan dikirim ke kamp kerja pada 1960-an dan 70-an. Tapi, ada banyak juga yang menentang melegalkan pernikahan sesama jenis terutama dari kelompok agama konservatif.

Referendum pada hari Minggu lalu adalah untuk Kode Keluarga baru dimana dokumen 100 halaman yang terdiri dari dua lusin draft melalui berjam-jam perdebatan dalam pertemuan tingkat komunitas.

Pemerintah Kuba telah mendukung perubahan undang-undang tersebut dan menjalankan kampanye nasional yang mendesak orang untuk menyetujuinya. Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel mengharapkan sebagian besar penduduk setuju soal aturan baru tersebut.

Sejauh ini, sekitar 66 persen suara mendukung reformasi tersebut. Reformasi tersebut merupakan puncak dari upaya para aktivis hak-hak gay di Kuba. Sikap resmi terhadap homoseksualitas di pulau yang dikelola Komunis telah berubah selama beberapa dekade terakhir, sebagian berkat upaya putri mantan pemimpin Raúl Castro, Mariela.

Pada awal pemerintahan pemimpin komunis Fidel Castro setelah revolusi 1959, pria dan wanita homoseksual dikirim ke kamp kerja untuk dididik ulang. Banyak orang di Kuba masih menentang langkah tersebut, termasuk gereja-gereja evangelis dan konservatif non-agama lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini