MATA INDONESIA, SEOUL – Belum lama ini, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menegaskan bahwa pengembangan alutsista Pyongyang merupakan upaya untuk mempertahankan diri dan menghadapi sikap permusuhan Amerika Serikat (AS).
Putra dari mantan Presiden Kim Jong Il itu mengatakan, Korea Utara mau tidak mau harus mengembangkan sistem persenjataan yang memadai. Pyongyang, katanya, tidak akan memulai perang dan hanya akan membela diri apabila ancaman datang.
Pernyataan Kim kembali dipertegas oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara bahwa pengembangan senjata barunya adalah pilihan yang tidak terhindarkan demi mencegah perang dan melindungi rakyat Pyongyang.
Terlebih, kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara itu, Paman Sam memiliki standar ganda dalam pertahanan diri Pyongyang.
Dalam beberapa bulan belakangan, Korea Utara melakukan serangkaian peluncuran rudal, termasuk uji coba rudal balistik kapal selam (SLBM) pada Oktober.
“Penguatan kemampuan pertahanan diri kami adalah pilihan yang tak terhindarkan untuk mencegah perang dan melindungi kedaulatan, martabat, dan hak rakyat negara kami untuk bertahan hidup dan berkembang,” kata kementerian itu di situs webnya, melansir Yonhap.
Mengutip seorang ahli Rusia yang tidak disebutkan namanya mengenai Korea Utara, kementerian itu mengatakan AS dan negara-negara Barat lainnya mengkritik perkembangan militer Korea Utara sambil tetap diam atas tindakan serupa yang dilakukan Korea Selatan, seperti uji coba SLBM pada September.
“Ini adalah penilaian yang akurat atas tindakan tidak adil dari standar ganda AS dan negara-negara Barat yang secara membabi buta mempermasalahkan langkah-langkah kami untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional,” katanya.