MINEWS, INTERNASIONAL – Dolar AS dikabarkan terus melemah terhadap sejumlah mata uang pesaingnya pada Jumat 21 Juni 2019.
Penyebabnya, para pelaku pasar masi mempertimbangkan data-data baru ekonomi AS yang kian suram dan berada dalam ketidakpastian akibat sejumlah faktor internal dan eksternal.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur AS dari IHS Markit Flash yang disesuaikan secara musiman tercatat 50,1 pada Juni, turun dari 50,5 pada Mei. Angka PMI manufaktur tersebut adalah yang terendah sejak September 2009 dan hanya sebagian kecil di atas ambang batas netral 50,0.
Sedangkan Indeks Aktivitas Bisnis PMI sektor jasa-jasa AS dari IHS Markit Flash yang disesuaikan secara musiman adalah 50,7 pada Juni, turun dari 50,9 pada Mei. Ini menandai pertumbuhan output jasa-jasa paling lambat sejak kenaikan saat ini dimulai pada Maret 2016.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,42 persen menjadi 96,2195 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1368 dolar AS dari 1,1292 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2735 dolar AS dari 1,2699 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6926 dolar AS dari 0,6923 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,41 yen, lebih tinggi dari 107,27 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9769 franc Swiss dari 0,9806 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3209 dolar Kanada dari 1,3191 dolar Kanada.