Data dan Fakta Menarik di Balik Laga MU vs Atletico

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANCHESTER – Manchester United tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Berikut data dan fakta menarik di balik pertandingan tersebut.

Berlaga di Olf Trafford, MU kalah dengan skor 0-1. Gol tunggal kemenangan Atletico Madrid dicetak Renan Lodi di menit ke-41. Setan Merah tersingkir dengan agregat 1-2 setelah pada leg pertama bermain inmbang 1-1.

Dengann hasil ini, MU dipastikan mengakhiri musim tanpa gelar. Mereka tersingkir di Piala FA, Piala Liga, dan tak mungkin lagi juara Liga Premier Inggris. Bahkan, mereka terancam tak lolos ke Liga champions musim depan.

Ada data dan fakta menarik di balik pertandingan MU melawan Atletico. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Selama kariernya di Liga Champions, ini adalah ketiga kalinya Cristiano Ronaldo gagal melepaskan tendangan ke gawang selama 90 menit. Sebelumnya, CR7 mencatatkan hal serupa di 2003 saat MU menghadapi Panathinaikos dan Real Madrid melawan Barcelona di 2011.
  2. Atletico Madrid adalah satu-satunya tim di sepanjanhg sejarah Liga Champions yang mampu menyingkirkan tiga klub Inggris yang pernah juara Liga Champions di babak knock-out. Atletico menundukkan Chelsea (semifinal 2013/14), Liverpool (babak 16 besar 2019/20), dan Manchester United (babak 16 besar 2021/22).
  3. Ini adalah keempat kalinya MU tersingkir di babak knock-out ketiga hasil di leg pertama imbang. Sebelumnya, hal serupa terjadi saat MU melawan Real Madrid (babak 16 besar 2012/13), Bayern Muenchen (perempatfinal 2013/14), dan Sevilla (babak 16 besar 2017/18).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini