Darurat! Penyakit Mulai Serang Warga Jakarta Pengungsi Banjir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA - Derita warga Jakarta yang tengah mengungsi akibat banjir selama dua hari sejak Rabu 1 Januari 2020 kemarin belum berakhir. Meski air dilaporkan surut, kini penyakit datang menyerang para pengungsi.

Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA menjadi ancaman utama. Dilaporkan, beberapa pengungsi, khususnya di Cipinang Melayu, Jakarta Timur telah terjangkit ISPA dan butuh pertolongan instensif dari petugas medis.

“Paling banyak kasus ISPA, kemudian Dermatitis kulit dan masalah lambung,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan, di pos pengungsian Universitas Borobudur Kamis 2 Januari 2020.

Berdasarkan data posko kesehatan terdapat 265 kepala keluarga korban banjir Cipinang Melayu yang mengungsi di Universitas Borobudur. Dari jumlah tersebut, 467 jiwa adalah laki-laki, sementara 259 lainnya merupakan perempuan.

Di posko pengungsian itu juga ada sebanyak 51 lansia, 114 balita, dan delapan ibu hamil. Sebagian sudah terserang ISPA, sementara lainnya disebut berisiko tinggi.

Untuk persediaan obat, Indra berkata, pihaknya sudah menyiapkan segala keperluan untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi terkait kondisi kesehatan pengungsi.

Seperti diketahui, hujan deras sejak 31 Desember 2019 mengakibatkan sejumlah wilayah DKI Jakarta terendam banjir parah dan membuat lumpuh aktivitas warga. Bukan hanya di Jakarta, nyaris seluruh wilayah Jabodetabek juga mengalami bencana yang sama. (ryv)

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini