Daniel Dhakidae, Pengamat Politik yang Sarankan Jokowi Ikut Pilpres 2014, Wafat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengamat politik kekuasaan yang menyarankan Jokowi harus menjadi calon presiden pada 2014, Daniel Dhakidae wafat, Selasa 6 April 2021 pagi.

Almarhum sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, pada Senin, pukul 07.24 WIB.

Daniel Dhakidae meraih gelar PhD pada 1991 di bidang pemerintahan dari Department of Government, Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat.

Pada 1994, dia ditunjuk sebagai Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas sampai 2006. Namun, jauh sebelumnya sekitar 1976 dia sudah menjadi redaktur majalah Prisma yang mirip jurnal pembangunan berisi buah pikiran banyak intelektual Indonesia.

Uniknya, Daniel sangat ingin menggeluti ilmu politik kekuasaan karena masa sekolahnya di SR Flores yang sering dipukul guru.

Maka saat dia dimintai komentarnya soal politik kekuasaannya akan dilakukannya dengan sangat kritis.

Namun, Daniel yang mendorong seorang Jokowi untuk menjadi presiden meskipun yang bersangkutan bukan petinggi maupun pengurus politik.

Alasannya saat itu, Jokowi satu-satunya kandidat yang peluangnya paling tinggi karena sangat diharapkan masyarakat melalui suvei-survei.

Jika Jokowi tidak ikut pemilihan presiden saat itu justru disebutnya merusak konstelasi politik karena calon lainnya memiliki kekuatan yang sam. Hanya Jokowi yang paling kuat saat itu, tetapi bukan petinggi partai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini