Danantara Siap Dorong Investasi Strategis dan Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Tahun ini, Danantara diproyeksikan akan mengelola dividen dari sejumlah BUMN sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 120 – 150T. Dana ini akan difokuskan untuk memperkuat sektor riil melalui investasi strategis.

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa kebijakan ini menandai transformasi penting dalam pengelolaan dividen negara yang sebelumnya langsung masuk ke kas negara. Kini, dana tersebut dimanfaatkan secara produktif untuk mendukung penciptaan lapangan kerja berkualitas.

“Dividen yang sebelumnya langsung masuk ke negara, kini bisa kita manfaatkan untuk investasi di sektor industri yang menciptakan quality jobs,” jelas Rosan.

Rosan menambahkan, Danantara akan mengelola total aset hingga Rp 15.000T. Seluruh sumber pendanaan berasal dari dividen perusahaan negara, bukan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui APBN. Skema ini menandai kemandirian Danantara dalam membiayai proyek-proyek strategis nasional tanpa membebani anggaran publik.

Lebih lanjut, Rosan menyoroti tantangan struktural dalam ketenagakerjaan nasional. Dari 140 juta angkatan kerja Indonesia, sekitar 36% hanya menempuh pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar, dan 24% bahkan tidak menyelesaikan pendidikan dasar.

“Ini adalah tantangan besar bangsa, Karena itu, Danantara memiliki misi ganda, yakni menciptakan lapangan kerja yang berkualitas sekaligus meraih keuntungan yang berkelanjutan’” tegasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Danantara berkomitmen menjalankan misi investasi yang tak hanya mengejar profitabilitas, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja.

“Setiap tahun ada 2 juta bayi lahir di Indonesia. Kita harus mulai sekarang untuk memastikan sebagian besar dari mereka kelak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,” tambah dia.

Dalam pelaksanaannya, strategi investasi Danantara dirancang dengan komposisi alokasi sebesar 80% untuk proyek di dalam negeri dan 20% di luar negeri. Pendekatan ini dikombinasikan dengan strategi leverage untuk mengoptimalkan dana investasi hingga empat sampai lima kali lipat dari nilai awal.

“Danantara akan menjadi jembatan untuk meningkatkan kepercayaan investor asing. Dengan dana yang kami miliki, kami bisa leverage investasi menjadi 4 hingga 5 kali lipat dari jumlah awal,” jelasnya.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, turut menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan pengganti skema lama PMN yang selama ini mengandalkan APBN dan persetujuan DPR.

“Totalnya sekitar Rp 150 triliun yang akan kami kelola. Itu berasal dari setoran seluruh BUMN dan akan digunakan sebagai modal investasi,” ujar Dony.

Ia juga menambahkan bahwa dana dividen kini diarahkan untuk mendukung investasi berkelanjutan, sesuai dengan arah baru kebijakan pendanaan nasional.

“Dividen tersebut akan difokuskan untuk investasi berkelanjutan, menggantikan skema lama Penyertaan Modal Negara (PMN) yang selama ini melalui APBN dan disetujui DPR,” jelas Dony.

Langkah strategis Danantara ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. Dengan pengelolaan aset yang transparan dan orientasi jangka panjang, Danantara ditargetkan menjadi motor utama dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada tahun 2029.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini