MATA INDONESIA, JAKARTA-Penyebaran virus corona, berdampak kepada kegiatan belajar mengajar di beberapa negara, salah satunya di Hong Kong. Pemerintah meliburkan seluruh sekolah hingga 2 Maret 2020.
Pemerintah tetap akan mengevaluasi agar kegiatan belajar bisa kembali dilakukan. Semua tergantung pada status wabah. Apakah membaik atau justru sebaliknya.
Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus corona. Dia juga telah mengumumkan langkah-langkah pemerintah untuk menahan penyebaran virus corona.
“Sampai sekarang, sudah ada 12 kasus virus corona yang dikonfirmasi. Lima di antaranya adalah penduduk Hong Kong, sedangkan tujuh lainnya adalah penduduk China daratan,” kata Lam.
Lam menginstruksikan para siswa dan karyawan diliburkan dan tetap tinggal di rumah. Tujuannya untuk mengurangi aktivitas sosial, keramaian dan pertemuan. Sebab aktivitas tersebut berpotensi meningkatkan risiko tertular virus lebih besar.
Lam juga mengumumkan pembatasan akses perjalanan dan menutup beberapa perbatasan awal pekan ini. “Jumlah kedatangan dari China daratan di berbagai titik perbatasan telah turun sebanyak 91 persen sejak dua minggu lalu,” kata Lam.
Tak hanya itu, Lam mengatakan bahwa pemerintah kota telah mengadopsi langkah-langkah seperti identifikasi awal serta pelacakan di dekat pasien yang terinfeksi. Pihaknya juga akan terus mengadopsi langkah-langkah yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti skrining selektif di perbatasan internasional.
Menurut Lam mendesak penduduk Hong Kong sebaiknya tidak mengunjungi China daratan, karena hal itu dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus.