COVID-19 dan Isolasi Sosial Buat Generasi Muda Rentan Virus Radikalisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pandemi virus corona dan isolasi sosial dianggap berkontribusi pada “badai sempurna” yang membuat lebih banyak generasi muda rentan terhadap “virus” radikalisme. Peringatan ini dikatakan oleh Kepolisian Inggris.

Tingkat ancaman di Negeri Ratu Elizabeth dinaikkan menjadi “parah” pada awal bulan ini, sebagai tindakan pencegahan, menyusul serangan di Prancis dan Austria. Perubahan status ini berarti serangan teror dinilai sangat mungkin terjadi kapan pun di Inggris.

Berdasarkan laporan kepolisian anti terorisme, dalam 18 bulan terakhir hingga Juni, setidaknya 17 anak ditangkap terkait dengan pelanggaran terorisme, beberapa anak bahkan baru berusia 14 tahun.

“Ada peningkatan tajam dalam materi eksremis online dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi virus corona membuat mereka yang rentan menghabiskan lebih banyak waktu terisolasi dan melakukan kegiatan online. Sebaliknya faktor pelindung seperti sekolah, pekerjaan, teman, dan keluarga menjadi lebih sedikit,” kata Kepala Anti Terorisme Nasional Kepolisian Inggris, Neil Basu.

“Menurut pendapat saya, itu adalah badai yang sempurna. Badai yang tidak dapat kita prediksi dan kita mungkin akan merasakan dampaknya di tahun-tahun yang akan datang,” sambung Basu, melansir Reuters, Rabu, 18 November 2020.

Situs web pengamanan baru bernama www.actearly.uk diluncurkan pada Rabu (18/11) untuk membantu mengatasi persoalan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini