Cina Sarankan AS untuk Berhenti Memecah Belah Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin menyarankan Amerika Serikat (AS) untuk merenungkan kata-kata Presiden Rusia, Vladimir Putin mengenai konsekuensi tragis misi militer AS di Afghanistan.

“Pendapat Presiden Putin harus memancing beberapa pemikiran di Amerika Serikat,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin dalam sebuah briefing, melansir Market Research Telecast, Jumat, 3 September 2021.

Sebelumnya, Presiden Rusia mencatat bahwa Washington telah berusaha menerapkan standarnya di Afghanistan selama 20 tahun. Akan tetapi upaya ini hanya menghasilkan tragedi.

“Hasilnya nol, belum lagi negatif,” kata Putin.

Pernyataan tersebut dilontarkan Putin menyusul keputusan Pentagon yang secara resmi mengumumkan akhir misi militer AS di Afghanistan pada Senin (30/8), ketika pesawat terakhir yang membawa pasukan AS meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul. Kini semua kendali sepenuhnya berada di tangan Taliban.

Sementara itu, Wang menekankan bahwa tidak ada bentuk demokrasi yang mapan di dunia dan semua negara harus memiliki hak untuk mencari jalur pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan realitas nasional masing-masing.

“Situasi di Afghanistan telah menunjukkan bahwa mentransplantasikan dan memaksakan model demokrasi asing hanya akan menciptakan kekacauan dan ketidakstabilan yang pada akhirnya akan berakhir dengan kegagalan,” sambung Wang.

Dalam hal ini, perwakilan Kementerian Luar Negeri raksasa Asia itu menegaskan bahwa demokrasi adalah nilai yang dimiliki oleh seluruh umat manusia daripada hak istimewa negara-negara tertentu.

“Untuk itu, mempromosikan narasi demokrasi versus otoritarianisme pada dasarnya adalah menyerang orang lain, yang berbeda, di bawah panji demokrasi. Ini adalah hegemoni yang disamarkan sebagai demokrasi,” katanya.

Mengenai situasi di Afghanistan saat ini, Wang menyatakan harapan bahwa AS dapat secara serius merenungkan dirinya sendiri dan mengambil pelajaran dari masa lalu.

“Anda harus berhenti menjual ideologi dan nilai-nilai Anda sendiri kepada orang lain, menghentikan intervensi militer di negara lain sesuka hati, berhenti memecah belah dan bentrokan di dunia di bawah panji hak asasi manusia dan tidak mengulangi kesalahan di Afghanistan,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini