MATA INDONESIA, JAKARTA – Ajang kejuaraan beregu campuran bulutangkis Piala Sudirman adalah salah satu ajang bergensi di dunia. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali
Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang seperti kejuaraan lainnya. Melainkan para pemain bertanding sebagai bentuk bela nama negara dan memperoleh poin peringkat BWF.
Piala pada kejuaraan ini mempunyai tinggi sekitar 80 cm yang dirangcang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Badan piala berbentuk shuttlecock, yaitu bola bulutangkis yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat mencapai 600 gram.
Sejak digelar pada kali pertama di Indonesia, tepatnya di Gelora Bung Karno Jakarta, Cina menjadi negera tersuskses dalam kejuaraan ini. Indonesia justru baru satu kali menjadi juara, yaitu pada edisi pertama kejuaraan ini digelar. Indonesia tercatat sebanyak enam kali menjadi runner-up Piala Sudirman.
Sejak tahun 1989, Piala Sudirman secara bergantian direbut oleh Korea Selatan dan Cina. Korea Selatan berhasil meraih gelar juara pada tahun 1991, 1993, 2003 dan 2017. Sedangkan Cina menjadi juara pada tahun 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019, dan 2021.
Cina menjadi juara di tahun ini setelah di final mengalahkan Jepang 3-1. Dengan demikian, Negeri Tirai Bambu sudah mengoleksi 12 Piala Sudirman.
Selain Indonesia, Cina, dan Korea Selatan, terdapat negara-negara lain yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini, seperti Denmark, Jepang, Thailand, Inggris, dan Malaysia. Denmark dan Jepang pernah menjadi runner-up. Denmark di 1999 dan 2011 sementara Jepang di 2015 dan 2019.
(Shafira Annisa)