“Cina Jangan Ikut Campur Urusan Filipina!”

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANILA – Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menegaskan bahwa Cina tidak memiliki urusan untuk mendikte Manila di wilayah perairannya dan tidak memiliki wewenang untuk mengomentari latihan militer Filipina di Laut Cina Selatan – wilayah yang diklaim Cina.

Sebagaimana diketahui, Negeri Tirai Bambu mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan –yang menyimpan sumber daya alam berupa cadangan minyak, sebanyak 7 miliar barel dan 900 triliun kubik gas alam!

Bukan hanya itu, Laut Cina Selatan juga merupakan jalur kunci perdagangan dunia. Mengutip CSIS dan World Maritime Council, sekitar 25 persen arus pelayaran dunia melewati laut itu dengan valuasi barang mencapai angka 5,3 triliun dolar AS.

Tahun 2016, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa klaim tersebut, yang didasarkan peta lama Beijing tidak sejalan dengan hukum internasional.

“Beijing tidak memiliki otoritas atau dasar hukum untuk mencegah kami melakukan latihan di Laut Cina Selatan. Klaim mereka … tidak memiliki dasar,” tegas Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, melansir Reuters.

Lorenzana menambahkan bahwa Cina-lah yang sebenarnya memperumit masalah dengan menduduki terumbu karang secara ilegal sehingga berubah menjadi pulau buatan.

“Merekalah yang melanggar batas dan harus berhenti dan pergi,” katanya.

Biro penjaga pantai dan perikanan Filipina menggelar latihan maritim di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil pekan lalu sebagai upaya untuk melawan kehadiran kapal-kapal Cina yang dianggap mengancam.

Latihan militer tersebut sejatinya telah dimulai sejak dua pekan lalu, bersamaan dengan latihan gabungan antara Angkatan Bersenjata Filipina dengan Amerika Serikat yang berakhir pada Jumat pekan lalu. Latihan tersebut meliputi pelatihan navigasi, pengoperasian perahu kecil, pemeliharaan, serta operasi logistik.

Latihan tersebut berlangsung di dekat pulau yang dikuasai Filipina di kepulauan Spratly yang disengketakan dan di Beting Scarborough yang sangat diperebutkan, yang menurut pengadilan tahun 2016 adalah tempat memancing tradisional untuk beberapa negara.

Menanggapi latihan tersebut, Kementerian Luar Negeri Cina pada Senin mengatakan Filipina harus menghentikan tindakan yang memperumit situasi dan meningkatkan perselisihan.

“Cina tidak memiliki urusan untuk memberi tahu Filipina apa yang dapat dan tidak dapat dilakukannya,” Kementerian Pertahanan Filipina dalam sebuah pernyataan menanggapi statement Cina.

Filipina telah mengambil nada keras dalam beberapa pekan terakhir atas kehadiran ratusan kapal Cina di ZEE mereka dan menghidupkan kembali ketegangan antara dua negara.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan apa pun yang dikatakan Cina, Filipina tetap pada pendirian mereka –tidak akan menarik pasukan dan kapal dari wilayah Laut Cina Selatan.

“Kami tidak ingin ada masalah dengan Cina, terutama perang. Tetapi ada hal-hal yang tidak dapat dikompromikan … Saya harap mereka akan mengerti, tetapi saya memiliki kepentingan negara saya yang harus saya lindungi,” kata Duterte.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan IKN Era Presiden Prabowo Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Adnan Ramdani )* Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini