Cerita Alexis Sanchez Dijadikan Kambing Hitam di MU, Rasanya Menyakitkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Alexis Sanchez menyesal pindah ke Manchester United. Selain merasa ada yang tak klop, Sanchez kecewa karena dijadikan kambing hitam kegagalan MU.

Sanchez pindah ke MU dari Arsenal pada Januari 2018. Main di Old Trafford, Sanchez gagal menunjukkan penampilan apik saat masih memperkuat Arsenal. Pemain asal Chile hanya mencetak lima gol dari 45 penampilan.

Musim 2019/20, MU meminjamkan Sanchez ke Inter Milan. Di sana, mantan pemain Barcelona itu menemukan lagi penampilan terbaiknya. Dia membawa Nerazzurri ke final Liga Europa meski akhirnya gagal menjadi juara usai dikalahkan Sevilla 2-3. Kemudian Inter memutuskan memermanenkan statusnya.

Selama memperkuat MU, Sanchez kecewa karena sering dijadikan kambing hitam ketika tim tampil buruk. Beban yang harus ditanggungnya karena menjadi pemain dengan gaji tertinggi di dalam klub.

“Saya ceritakan pengalaman saya. Terkadang ada jurnalis yang bicara tanpa mengetahui faktanya dan itu sangat menyakitkan. Mereka tak tahu apa yang terjadi di dalam klub,” kata Sanchez, dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya.

“Mereka bilang semua salah saya, ini dan itu. Tapi terkadang penampilan pemain terpengaruh pada lingkungan, rasa kekeluargaan yang tercipta di sekitarnya. Saya pikir pada saat itu kami tidak benar-benar seperti keluarga dan itu terbawa ke lapangan. Karena harus ada seseorang yang disalahkan, mereka menyalahkan saya,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini