Cendikiawan Kristen Rusia: Yoga adalah Seni Kematian

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Berlatih yoga secara rutin dikatakan dapat mengubah suasana hati, pikiran, dan menjaga kesehatan tubuh Anda, termasuk menurunkan stress, meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki postur, menurunkan berat badan, mendorong pola makan sehat, hingga meningkatkan kepercayaan diri.

Namun, salah satu cendikiawan Kristen terkemuka Rusia, Alexander Dvorkin justru memperingatkan para pecinta kebugaran bahwa yoga dapat menjadi pintu gerbang kerusakan spiritual dan fisik. Ia bahkan menegaskan bahwa jemaat Kristen yang mengikuti kelas yoga harus menebus dosa.

Alexander Dvorkin merupakan seorang profesor di Universitas Saint Tikhon Gereja Ortodoks Rusia. Kepada Znak Moskow, ia mengatakan bahwa hubungan dekat dengan filsafat Hindu membuat sistem latihan yoga berbahaya bagi orang yang beriman.

Ia menilai bahwa agama Timur didasarkan pada gagasan kelahiran kembali yang kekal dari jiwa ke dalam tubuh yang baru. Sementara karma, rasa sakit yang terakumulasi selama masa hidup menumpuk.

“Ini adalah hukum penggandaan penderitaan, karena jumlah rasa sakit dan tragedi tumbuh sepanjang waktu. Satu-satunya cara untuk keluar dari lingkaran setan ini adalah mati selamanya, sehingga Anda tidak akan pernah dilahirkan kembali,” tutur Dvorkin.

 “Yoga ada untuk ini. Yoga adalah seni kematian,” sambungnya, melansir Russia Today, Rabu, 24 November 2021.

Dalam pandangannya, yoga kontras dengan keyakinan Kristen mengenai kebangkitan Yesus Kristus dan sifat jiwa. Akibatnya, sangat mustahil bagi seorang Kristen untuk melakukan yoga dan mereka yang mempraktikkannya harus bertobat, katanya.

 “Lagipula, seperti yang dikatakan banyak dokter, tidak ada gunanya seseorang meregangkan persendian atau membungkuk seperti itu,” sambungnya.

Sementara mereka yang melakukan yoga mengatakan bahwa peregangan bermanfaat bagi tubuh, meningkatkan fleksibilitas dan membantu meringankan rasa sakit, sedangkan fokusnya pada menenangkan pikiran membantu orang untuk fokus dan menjernihkan pikiran.

Menurut Yogi Times, lebih dari 300 juta penduduk di seluruh dunia ambil bagian di dalamnya, dan yoga adalah industri dengan pertumbuhan tercepat keempat di Amerika Serikat tahun 2016 dan menjadi tren kebugaran.

Namun, beberapa praktisi mengatakan bahwa yoga semakin dipasarkan sebagai latihan gaya hidup yang trendi dan dipisahkan dari akar tradisionalnya dalam agama Hindu dan perannya dalam budaya Asia Selatan – yang mereka katakan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini