Cegah Stigma Jadi Sumber Penularan Covid19, Alasan Gatot Nurmantyo Ajak Salat ke Masjid

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menilai ajakannya tetap salat di masjid karena ingin mencegah berkembangnya stigma bahwa seakan-akan masjid sebagai sumber penularan covid19. Apalagi, Gatot beralasan, pemerintah tidak meminta gereja, vihara, pura dan klenteng menghindari pengumpulan massa untuk ibadah.

Pernyataan itu diungkapkan Gatot melalui akun instagramnya Jumat 20 Maret 2020 ini menanggapi status di akunnya dua hari lalu.

“Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya..?? Mereka beramai-ramai Mengaungkan phobia dgn Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19..??.”

Itu lah salah satu paragraf dinilai Gatot telah memancing kontroversi sehingga dia merasa perlu membuat pernyataan baru hari ini.

Dalam pernyataannya itu, Gatot benar-benar menyudutkan pemerintah seolah-olah hanya menekan umat Islam agar tidak pergi ke masjid tetapi tidak menutup tempat-tempat hiburan, mal dan sarana publik lainnya.

Dia juga menegaskan bahwa masjid adalah tempat orang selalu dalam keadaan bersih karena orang yang datang untuk datang beribadah dalam kondisi bersih, membuka alas kaki dan berwudhu.

Gatot juga menilai hal yang dia ungkapkan tidak bertentangan dengan Fatwa Majelis Ulama, No 14 Tahun 2020, tanggal 16 Maret 2020, tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi terjadi wabah Covid-19.

Dia mengingatkan agar membaca fatwa pasal 4 dan 5 yang mengatur bagaimana beribadah dalam kondisi penyebaran Covid-19 TIDAK TERKENDALI dan dalam kondisi penyebaran Covid-19 TERKENDALI. Sangat jelas di fatwa ini kapan beribadah di masjid menjadi haram hukumnya dan kapan tetap menjadi kewajiban umat Islam.

Gatot mengaku akan mengimbau tidak beribadah di masjid jika pemerintah secara resmi telah melarang (menutup) kegiatan di sarana-sarana umum seperti mall, tempat sarana publik lainya dan tempat-tempat hiburan.

Artinya, kondisi penyebaran wabah tidak terkendali lagi seperti diatur dalam pasal 4 Fatwa MUI diatas, TENTU saya tidak akan lagi menghimbau kegiatan ibadah di masjid tetapi justru sebaliknya menghimbau agar tidak beribadah di mesjid.

Dalam kaitan itu saya akan menyarankan kepada Pemerintah untuk segera menutup sarana publik seperti tempat hiburan guna mencegah makin tidak terkendalinya penyebaran wabah covid-19.

4 KOMENTAR

  1. Mari kita kerja bakti bersihkan & semprot
    dengan disectan tempat2 ibadah dan sekitarnya.
    Kalau perlu seluruh perumahan, pasar, pertokoan, mall, tempat fasilitas umum lainnya.
    All kerja bakti, termasuk pembersihan sampah2 penyebab penyakit lainnya.

  2. Sekarang ini situasi darurat, kesampingkan urusan politik, dsb… ; keselamatan umat manusia di depan mata… Arab Saudi yang menjadi kibalt dan tempat suci saja sudah melarang penerbangan UMRAH, umrah dan tawaf di Mekah sekitar KABAH….,
    Masa kita ini mau memaksakan berbondong bondong ke tempat ibadah, yang prediksinya bisa mudharat karena menyebabkan sakit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini