Cegah Radikalisme, Masyarakat Harus Lebih Peduli Terhadap Gejala Ekslusivisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Radikalisme bisa dicegah dengan mengoptimalkan peran masyarakat untuk lebih peduli terhadap perilaku eksklusivisme. Mantan narapidana terorisme (napiter) dan penulis buku ‘Internetistan Jihad Zaman Now’ Arif Budi Setyawan menilai bahwa masyarakat harus mulai mencari tahu lebih dalam terhadap orang yang mulai menunjukkan gejala eksklusivisme.

“Mulai mencari tahu mereka ini bergaul dengan siapa, termasuk memantau teman-teman di media sosialnya, buku-buku bacaannya, dan ucapan-ucapan mereka terkait permasalahan bangsa (politik,ekonomi,dan lainnya),” kata Arif kepada Mata Indonesia News, Selasa 30 Maret 2021.

Arif juga menyarankan untuk membuka ruang dialog yang melibatkan para oknum yang cenderung eksklusif dalam hal pemahaman. Ia juga menegaskan bahwa sikap aktif masyarakat perlu untuk mencegah bibit-bibit radikalisme.

“Segera ajak dialog yang bersangkutan, dan konsultasikan dengan orang yang lebih ahli atau berwenang. Misal ke tokoh agama, aparat desa setempat, dan seterusnya,” kata Arif.

Selain itu, Arif juga menegaskan bahwa edukasi terhadap masyarakat sangat penting sebagai bentuk penanggulangan terhadap radikalisme dan terorisme.

“Untuk jangka panjangnya menurut saya yang harus dilakukan adalah mau tidak mau masyarakatnya harus diedukasi,” kata Arif.

Sejauh ini pemerintah terus berupaya untuk memberantas radikalisme dan terorisme dengan hadirnya Perpres 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Esktremisme Berbasis Kekerasan (Perpres RAN-PE).

Kehadiran perpres ini menyediakan ruang bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk juga melibatkan peran serta masyarakat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini