MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahun depan akan ada Asesmen Nasional 2021 untuk sekolah dan peserta didik di akhir tahun ajaran yang bertujuan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil. Tetapi siswa, orangtua dan guru tidak perlu cemas.
Hasil asesmen itu akan menjadi acuan mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia, karena Asesmen Nasional 2021 itu merupakan pemetaan mutu pendidikan, seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen itu terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM dirancang mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi.
Sedangkan, aspek kompetensi minimum itu, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin mereka tekuni di masa depan.
“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran, karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, Rabu 7 Oktober 2020.
Sementara survei karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Bagian ketiga dari asesmen nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Asesmen 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.
“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud.
Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.