Catat Gaes! Peneliti Ungkap Bahwa Pecinta Makanan Pedas Berumur Panjang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebuah penelitian mengungkap bahwa pecinta pedas dikatakan dapat memiliki umur yang panjang. The American Heart Association merilis pernyataan yang mereka sampaikan dalam persentasi akhir pekan ini di konferensi virtual berjudul “Sesi Ilmiah 2020.”

Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa para penggemar cabai biasa dapat memiliki masa hidup lebih lama karena sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengatur glukosa darah buah.

Dikutip dari laman Foxnews, Selasa 10 November 2020 faktor-faktor ini berperan dalam mengurangi risiko seseorang meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau kanker, menurut AHA.

Peneliti yang sampai pada tekad ini menganalisis 4.728 studi yang berkaitan dengan cabai dan sejumlah penyakit. Lebih dari 570.000 catatan kesehatan dimasukkan dalam penelitian ini, termasuk orang-orang dari AS, Italia, Cina, dan Iran.

Kandidat yang makan cabai secara teratur mengalami “penurunan relatif 26% dalam kematian kardiovaskular; penurunan relatif 23% dalam kematian akibat kanker; dan penurunan relatif 25% dalam semua penyebab kematian.”

“Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya ini, konsumsi cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko secara keseluruhan dari semua penyebab, CVD dan kematian akibat kanker,” kata penulis senior laporan itu Dr. Bo Xu.

“Ini menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan.”

Meskipun ada data yang menunjukkan bahwa pemakan cabai tampaknya memiliki risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular atau kanker, namun tidak dapat dipastikan bahwa tanaman pedas lainnya berkontribusi pada umur panjang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini