MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena minimoon akan terjadi sebanyak tiga kali di tahun 2020. Sebagai info, minimoon terjadi karena posisi bulan yang berada di titik terjauh dari bumi.
Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Hendra Suwarta memperkirakan fenomena alam tersebut akan terjadi pada bulan Oktober dan November 2020.
“Yakni 2 dan 31 Oktober serta pada 30 November,” ujarnya, Selasa 7 April 2020.
Titik terjauh pada fenomena alam itu disebut apoge. Sementara yang terdekat disebut perige.
Pada posisi terjauhnya dari bumi, bulan akan berjarak sekitar 400.000 kilometer (km) atau selisih sekitar 50 km dibandingkan dengan posisi terdekatnya dari bumi, atau disebut juga dengan supermoon, yaitu sekitar 356.910 km.
“Jaraknya diketahui 400.000 km. Bedanya 50.000 km lah dengan yang terdekat,” katanya.