MATA INDONESIA, DAMASKUS – ISIS tengah melakukan manuver berdarah terhadap para penggembala di Suriah utara ketika sel-sel terorisnya mengumpulkan uang dengan mencuri ribuan domba. Tak hanya mencuri, kelompok tersebut bahkan menangkap dan membunuh para pengembala.
Kelompok tersebut terlibat dalam operasi penyelundupan yang mudah dan menguntungkan. Pasalnya, mereka mencari sumber pendanaan lain di luar minyak – yang pernah membiayai kelompok tersebut.
Sel-sel di Hama dan daerah perbatasan Raqqa dan Aleppo dilaporkan melakukan operasi pasar gelap secara luas setelah ISIS kehilangan dominasi teritorialnya pada 2019. Lantas apa yang mereka lakukan dengan domba yang dicuri?
Uang dari hasil ratusan domba yang dicuri selama tahun 2021, kabarnya digunakan untuk membiayai kelompok teroris, melansir American Post, Senin, 22 November 2021.
Domba yang dicuri dari penduduk setempat dijual di pasar ternak hidup oleh para pejuang yang menyamar sebagai penggembala, termasuk di wilayah utara yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi.
Menurut laporan, ratusan hewan dicuri setiap pekan pada awal 2021, dan para peternak terbunuh dalam serangan atau terbunuh oleh ranjau yang diletakkan di jalan dan area penggembalaan.
“Ini tidak seperti perdagangan minyak yang dimiliki Negara Islam (ISIS) ketika mereka menguasai wilayah itu, tetapi mereka tidak memiliki biaya yang mereka miliki sebelumnya,” kata Gregory Waters, seorang analis riset di Proyek Kontra Ekstremisme, mengatakan kepada Metro.co.uk.
“Yang mereka butuhkan sekarang hanyalah persediaan untuk sel mereka dan untuk membayar para penyelundup. Ini adalah operasi yang mudah dan menguntungkan. Ini juga memiliki tujuan kedua, karena dengan membunuh gembala dan mencuri domba, ada lebih banyak pengungsi internal, yang berarti lebih banyak rute penyelundupan dan penyeberangan informal,” tuturnya.
“Ini memudahkan para pejuang Negara Islam untuk menyusup ke daerah-daerah karena mereka dapat bersembunyi di antara orang asing yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain,” sambungnya.
Sapi-sapi curian itu kemudian diselundupkan ke pasar, termasuk yang melintasi perbatasan di Irak, di mana mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik. Hewan itu juga dikirim ke selatan ke benteng utama rezim di Suriah.
Kelompok ISIS-K dikreditkan dengan ratusan serangan terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan, dan banyak bentrokan dengan pasukan Amerika Serikat (AS).