Candi Jadi Media untuk Menyatukan Umat Beragama

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYA-Pemerintah Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Agama, Kementeriana BUMN, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif menandatangani MoU untuk pemanfaat candi sebagai media untuk Kepentingan Umat Agama Hindu dan Buddha di Indonesia dan Dunia.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan Presiden Joko widodo pernah menyatakan bahwa Candi Prambanan yang dibangun berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak budha mengajarkan bahwa toleransi dan hidup berdampingan antar umat sudah dipraktekan masyarakat sejak dulu.

“Bhineka Tunggal Ika menjadi kata kunci untuk membangun bangsa yang menghargai keragaman mozaik Indonesia,” katanya.

Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika nota kesepakatan pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon untuk kpentingan umat Hindu dan umat Buddha Indonesia.

Pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon untuk kepentingan keagamaan, religi, ibadah, tentunya akan berfokus pada nilai-nilai spiritual, pendidikan.

“Sehingga saat masyarakat berkunjung tidak hanya akan melihat keindahan Candi, namun ada kegiatan peribadatan oleh umat Hindu dan Buddha,” katanya.

Menteri Agama RI,  Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dengan kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat keselarasan dan kerjasama semua pihak untuk bersama mengembangkan dan memanfaatkan Candi dalam perspektif nilai spiritual kebudayaan.

Menurutnya Candi Prambanan dan Candi Borobudur memiliki kelebihan yang sangat luar biasa baik dalam hal spiritual, kebudayaan, maupun keindahan alamnya.

“Kita semua berharap Candi Prambanan dan Candi Borobudur tidak hanya dimaknai dalam komersialisasi yang hanya berpusat monumennya saja tapi juga dalam arti spiritual, sosial dan ekonomi,

“Dngan memanfaatkan secara optimal potensi diapstikan membawa kesejahteraan bagi para pemangku kepentingan, masyarakat sekitar dan bagi bangsa Indonesia,” katanya.

Reporter: Muhammad Fauzul Abraar 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini