MATA INDONESIA, LONDON – Camilla Parker tidak terlahir menjadi seorang ratu,namun ia akan menjadi seroang ratu. Ia tidak memiliki keinginan untuk sebuah mahkota,namun dia sekarang akan memakainya.
Perjananan Camilla dari mantan nyonya parker bowles menuju permaisuri raja sangatlah luar biasa dan kadang banyak kontroversi.
Itu menjadi sebuah penjelasan bahwa Camilla adalah sosok yang tangguh di tengah keraguan banyak orang jika dia tidak dapat menjadi seorang ratu.
Menjadi permaisuri di usia 75 tahun merupakan salah satu ujian terberat baginya. Ia harus lebih tangguh untuk menghadapi berbagai sorotan yang semakin banyak tertuju padanya.
Bagaimanapun Camilla akan menjadi permaisuri bermahkota pertama yang sudah terbiasa melakukan belanja mingguan ke Sainsbury.
Melansir dari Daily Mail,seorang kawan dekat Camilla berkata “Dia mendapatkan mistik bangsawan tetapi dia juga memiliki sisi yang mudah didekati yang berarti dia tahu tentang ekonomi menjalankan rumah.”
Kecerdasan emosional inilah yang sangat penting untuk menopang Charles pada saat ia mengalami krisis kepribadian.
Beberapa hal harus dan akan berubah. Namun yang harus ia buktikan adalah apakah dirinya bisa terus berada di “kesederhanaannya” atau tidak setelah menjadi permaisuri.
Tetapi sebagai istri pemimpin,akan lebih sedikit kesempatan untuk ‘melarikan diri’ seperti yang biasa ia lakukan. Akan ada lebih banyak tuntutan terhadap waktu yang ia punya.
Juga ada rumah lain yang harus diurus, yaitu Istana Buckingham. Dengan usia yang sudah matang,banyak pihak yang mengira baik Charles maupun Camilla menjadi pasangan yang paling siap dalam sejarah Inggris.
Namun, ada sedikit hal yang berbeda disini. Mereka mungkin siap, namun mereka belum mempersiapkan. Itu berarti mereka sudah menyadari di masa depan akan terjadi seperti saat ini. Namun pada dasarnya mereka belum merencanakan apa yang akan mereka lakukan kedepannya.