Buya Syafii: Masyarakat yang Mendewakan Keturunan Nabi adalah Bentuk Perbudakan Spiritual

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, ikut berkomentar soal sikap masyarakat yang kerap mengelu-elu kan seseorang yang merasa sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual,” cuit Buya dalam akun Twitter @SerambiBuya, Sabtu 21 November 2020.

Buya mengatakan, Ir Sukarno bahkan dulu mengkritik keras sikap masyarakat yang terlalu mendewakan seseorang sebagai keturunan Nabi, karena dianggap tak sehat dalam kehidupan bermasyarakat di NKRI.

“Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengkritik keras fenomena yang tidak sehat ini,” tulisnya.

Meski demikian, Buya tak menyebut kelompok masyarakat mana yang kerap mendewakan seseorang yang mengaku keturunan Nabi.

Belakangan sosok yang tengah disorot masyarakat adalah Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Banyak masyarakat yang mengelu-elukan Imam Besar FPI ini yang akhirnya pulang setelah 3,5 tahun menetap di Arab Saudi.

Sosok Habib Rizieq pun kerap dikaitkan dengan keturunan Nabi Muhammad. Meski demikian, tak sedikit yang mempertanyakan sosok Rizieq Syihab sebagai seorang Habib karena dianggap keras dalam berbicara, termasuk saat mengkritik pemerintah atau menyinggung pihak lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini