MATA INDONESIA. JAKARTA-Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri memberikan apresiasinya kepada aplikasi BukuWarung karena telah berkontribusi positif terhadap para pelaku UMKM khususnya di sektor pertanian.
Menurut Faisal, untuk memberikan kontribusi positif terhadap UMKM sektor pertanian tidaklah mudah. Sebab di sektor tersebut memiliki permasalahan yang rumit seperti proses digitalisasi yang masih minim hingga akses terhadap teknologi juga sangat rendah.
Meskipun begitu Fasial berharap agar BukuWarung mampu berkontribusi positif terhadap industri UMKM manufaktur.
Fasial menambahkan, sektor manufaktur lebih dinamis untuk mengangkat perekonomian Indonesia. “Karena setidaknya ada 4,4 juta industri (manufaktur) mikro dan kecil,” kata Faisal.
Menanggapi hal itu, Head of Marketing BukuWarung Ika Paramita mengatakan, efek positif yang diberikan oleh BukuWarung tidak terlepas dari misi perusahaan yang ingin berkontribusi terhadap perkembangan pelaku UMKM.
BukuWarung menyadari jika UMKM bangkit maka secara otomatis perekonomian Indonesia juga akan kembali pulih.
“Kami tak akan berhenti di sini. Sebaliknya, kami justru semakin siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin memperkuat peran BukuWarung dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia,” katanya.
Bisa dibilang, selama pandemi BukuWarung sangat bermanfaat bagi UMKM untuk peningkatan literasi digital dengan memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi. Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada.