Bukan Hanya Jakarta, Tingkat Kemacetan Dunia Turun Akibat Pandemi COVID-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berdasarkan Indeks Lalu Lintas tahunan yang dirilis TomTom, penguncian ketat (lockdown) yang diberlakukan di banyak negara di seluruh dunia selama pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan kemacetan lalu lintas untuk pertama kalinya dalam setidaknya 10 tahun terakhir.

TomTom merupakan perusahaan teknologi navigasi yang berbasis di Belanda. Perusahaan itu telah menerbitkan laporan Indeks Lalu Lintas tahunan yang menunjukkan peringkat kemacetan perkotaan di seluruh dunia sejak tahun 2010. Data yang diperoleh berasal dari komunitas yang berkembang dan terhubung dari lebih 600 juta pengemudi, yang menggunakan teknologi TomTom di ponsel, perangkat navigasi, dan sistem dasbor.

Laporan terbaru TomTom merinci situasi lalu lintas pada tahun 2020 yang mencakup 416 kota di 57 negara. Laporan itu diambil dari data lalu lintas terkini di masing-masing kota dan perinciannya diurutkan berdasarkan kota-kota dengan tingkat kemacetan tertinggi hingga terendah.

Berdasarkan pemaparan TomTom, lalu lintas pada tahun 2020 turun secara signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, dari 416 kota yang termasuk dalam indeks, 387 kota mengalami penurunan kemacetan yang signifikan dengan rata-rata 21 persen. Sementara selama jam-jam sibuk, kemacetan mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 28 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tren sebelumnya, di mana kemacetan lalu lintas umumnya mengalami peningkatan rata-rata 2 – 3 persen dari tahun ke tahun.

Penurunan kemacetan global itu disebabkan terjadinya beberapa perubahan mobilitas orang di dunia secara siginifikan saat masa pandemi COVID-19. Selain pemberlakuan lockdown, penyebab lainnya yang menjadi indikator utama antara lain pilihan bekerja dari rumah, jam kerja yang fleksibel, dan pembatasan-pembatasan wilayah.

DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang dilaporkan TomTom termasuk mengalami tren penurunan kemacetan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Indeks Lalu Lintas TomTom sejak 2017 sampai 2020, tingkat kemacetan di DKI Jakarta memang terus mengalami perbaikan.

Pada tahun 2017, DKI Jakarta berada di peringkat ke-4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61 persen. Kemudian, pada tahun 2018, DKI Jakarta turun ke peringkat 7 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 53 persen. Pada tahun 2019, DKI Jakarta berada di posisi ke-10 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan sebesar 53 persen. Sedangkan pada tahun 2020, DKI Jakarta keluar dari peringkat 10 besar dan menduduki posisi ke-31 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan sebesar 36 persen. Kala itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui pertama kali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain di DKI Jakarta, kemacetan juga menurun tajam di kota-kota termacet di dunia selama tahun 2020, termasuk Los Angeles (Amerika Serikat), Bengaluru (India), dan Meksiko (Amerika Utara). Nick Cohn, pakar lalu lintas TomTom menyebutkan, pandemi COVID-19 diperkirakan akan terus menurunkan tren kemacetan lalu lintas di tahun 2021. Hal itu didasari adanya pemberlakuan pembatasan lanjutan selama paruh pertama 2021 dan banyaknya pasang surut sebelum benar-benar bisa kembali ke tingkat aktivitas lalu lintas normal.

Penurunan kemacetan di Amerika Serikat (AS) lebih berkepanjangan dibandingkan dengan Eropa pada tahun 2020. Hal itu disebabkan karena kasus COVID-19 di AS yang relatif tinggi sejak April tahun lalu.

Di AS, Los Angeles, New York, dan Miami adalah kota yang paling macet, meskipun kemacetan lalu lintas di setiap kota mengalami penurunan masing-masing sebesar 36 persen, 30 persen, dan 26 persen.

Sementara posisi kota termacet pada tahun 2020 diduduki oleh Moskow (Rusia), meskipun kemacetan lalu lintas turun sebesar 8 persen. Sebelumnya, pada tahun 2019, Bengaluru menjadi kota yang paling macet di dunia, namun berhasil turun ke peringkat 6 pada tahun 2020 dengan hampir 30 persen tingkat penurunan kemacetan.

Lalu lintas di London (Inggris) dan Paris (Prancis) juga mengalami penurunan kemacetan hampir 20 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2019. Selain itu, kemacetan lalu lintas di Madrid (Spanyol) dan Roma (Italia) masing-masing turun 35 persen dan 29 persen. Sementara ibu kota Jerman yakni Berlin mengalami penurunan kemacetan yang relatif rendah sebesar 6 persen dibandingkan tahun 2019.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hari Buruh Internasional, SBSI DIY Serukan Perjuangan Kesejahteraan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono menyerukan agar segera terwujudnya kesejahteraan buruh baik formal maupun non formal.
- Advertisement -

Baca berita yang ini