Bukan di Kapal Pesiar! Sadio Mane Liburan Bangun RS dan Makan Mangga di Kampungnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BAMBALI – Tidak seperti kebanyakan pesepakbola yang menghabiskan liburan dengan gaya mewah, Sadio Mane justru pulang ke kampung halaman bangun rumah sakit dan makan mangga dengan teman-temannya.

Saat ini kompetisi sepak bola Eropa sudah rampung. Tapi, sebagian pemain masih ada yang bertanding di Piala Eropa dan Copa America. Mane berbeda dengan pesepakbola kebanyakan dalam menghabiskan liburan musim ini.

Penyerang Liverpool itu memilih pulang ke kampung halamannya di Bambali, Senegal. Di sana, dia berdonasi untuk orang-orang di kampungnya.

Mane tahu betul sulitnya kehidupan keluarganya di Bambali dan tak mudah menemukan rumah sakit yang mumpuni. Di awal bulan ini, pemain 29 tahun bertemu presiden Senegal, Macky Sall dan memberikan donasi uang sebesar 693 ribu Dolar AS atau sekitar 10 miliar Rupiah.

Uang itu akan digunakan untuk membangun rumah sakit di Bambali. Bukan sembarang rumah sakit, karena ada banyak fasilitas mumpuni seperti perawatan bersalin, fasilitas kesehatan gigi, ruang konsultasi, dan masih banyak lagi.

“Pesepakbola Sadio Mane diterima sore ini oleh Presiden @Macky_Sall. Striker Liverpool itu memberikan kepada Kepala Negara proyek ambisius untuk membangun rumah sakit di Bambali dan mengandalkan dukungan Negara untuk tenaga medis,” cuit akun resmi presiden Senegal.

Selain berdonasi, Mane menghabiskan liburan bersama teman-teman sekampungnya saat masih kecil dulu. Dia tertangkap kamera menikmati buah mangga. Foto tersebut menjadi viral di Twitter dan mayoriotas warganet kagum dengan kerendahan hati mantan pemain Southampton itu.

Di saat pesepakbola lain menghabiskan liburan dengan mewah, di sebuah pulau indah, di atas kapal pesiar, dan lain-lain, Mane justru melakukan aksi sosial dan menghabiskan waktu bersama teman-teman sekampungnya menikmati buah mangga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini