Bukan Anya Geraldine, Top Influencer COVID-19 Diduduki Achmad Yurianto

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa influencer paling top di masa pandemi virus corona atau COVID-19? Jawabannya bukanlah Anya Geraldine atau Atta Halilintar, tapi Achmad Yurianto.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 itu berhasil masuk dalam jajaran top influencer dari 10 figur yang masuk dalam jajaran Influencer isu COVID-19. Pengukuhan posisi itu merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator (I2).

Baca Juga:Saat Achmad Yurianto Mengucap Syukur Kamis Ini

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang menyebutkan Yurianto menduduki posisi sebagai top influencer dengan 114.983 pernyataan dikutip media. ” Dikaitkan dengan isu public trust, penempatan Yurianto sudah cukup baik, dan situasi komunikasi relatif terkendali, jika dibandingkan sebelum ada jubir khusus,” kata Rustika di Jakarta, Selasa 28 April 2020.

Sementara Top influencer isu COVID-19 berikutnya yakni Presiden Joko Widodo 98.273 pernyataan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 42.020 pernyataan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 33.834 pernyataan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa 25.477 pernyataan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 21.198 pernyataan, serta Ketua BNPB Doni Monardo 16.355 pernyataan.

Sementara itu, Menkes Terawan, yang pada pra-pandemi banyak menguasai panggung dan menjadi top influencer, turun tajam ke posisi 14, dan berada di bawah Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Meski Yurianto pernah melontarkan beberapa pernyataannya yang sempat kontroversial, namun ia segera berbenah diri dan lebih hati-hati dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Hal yang menarik adalah munculnya nama Presiden AS Donald Trump di posisi top influncer di media Indonesia juga menunjukkan figur ini ternyata cukup menarik perhatian media,” ujar Rustika.

Donald Trump menjadi top influencer ke-8 dengan 15.949 pernyataan. Media cukup banyak mengikuti berbagai perkembangan Corona di Amerika yang kini memiliki angka tertinggi di dunia, urusan kontroversi soal suntik desinfektan, ancaman setop bantuan ke WHO, hingga tidak mau menunda pemilu AS.

Kemudian di posisi ke-9 ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan 13.909 pernyataan dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus di posisi ke-10 dengan 11.463 pernyataan.

Sejauh ini komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah membaik, meski dibumbui dengan kontroversi antar-pejabat. Kondisi itu di-framing kurang adanya koordinasi di antaranya, dan memunculkan sentimen negatif untuk pemerintahan Jokowi.

“Dalam situasi kontingensi seperti saat ini, upaya untuk membangun public trust melalui media tidak bisa dilakukan dengan gaya yang biasa-biasa saja. Perlu ada suatu upaya sehingga masyarakat, punya mercusuar, atau petunjuk arah yang pasti, jelas dan tajam,” kata dia.

Menurut dia, khususnya di masa pandemik semacam ini, strong message menjadi sesuatu yang sangat penting, terutama strong message yang disampaikan oleh strong leaders. “Hal ini penting mengingat, rasa keingintahuan masyarakat sangat besar, dan mereka membutuhkan sebuah arahan untuk bertindak, berlaku, dan khususnya akan meyakinkan masyarakat akan masa depan mereka,” ucap Rustika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Ajak Masyarakat Waspadai Promosi Judi Online Berkedok Lowongan Kerja

Jakarta - Viralnya iklan lowongan kerja di industri judi online (judol) di media sosial telah memicu perhatian serius dari...
- Advertisement -

Baca berita yang ini