Buka Suara, Kepala Basarnas Sebut Pencarian Eril Sangat Manual

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Alfiandi turut angkat bicara mengenai metode pencarian di Swiss dengan di Indonesia yang berbeda terkait hilangnya putra Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz.

Dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Jumat, 3 Juni 2022, Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Alfiandi mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan Eril hingga saat ini belum ditemukan.

“Kalo masalah sekarang kok belum bisa ditemukan, perlu diingat air yang deras itu adalah hasil dari lelehan atau cairan gletser, sehingga pada musim ini, inikan sudah menjelang musim panas kan itu semakin kuat,” kata Henry Alfiandi.

Henry juga blak-blakan menyebut metode pencarian yang dilakukan pemerintah Swiss masih sangat manual dan berbeda dengan di Indonesia.

Padahal, menurut Henry, diperlukan metode yang lebih canggih untuk mempercepat pencarian.

“Dan sistem pencarian di sana kalo saya liat dia by visual, dia menggunakan teropong air sedangkan di Indonesia kita sudah pakai teknologi radar,” ungkapnya.

Ungkapan Kepala Basarnas ini sontak mengundang respon warganet. Banyak yang membenarkan teori itu dan menyayangkan metode pencarian Tim SAR Swiss terkait hilangnya Eril di sungai Aare.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini