Budaya Padasan, Cara Warga Desa Banjarnegara Cegah Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini, belum ada penurunan signifikan terhadap jumlah kasus virus Corona di Indonesia. Alhasil, untuk mencegahnya masyarakat diminta waspada agar penyebaran virus tidak sampai ke tempat mereka.

Ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat terkait pencegahan virus Corona. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik.

Selain dengan sabun dan air mengalir, membersihkan tangan juga dapat dilakukan dengan hand sanitizer. Oleh karena itulah, kemudian banyak relawan atau lembaga pemerintah yang membagikan hand sanitizer kepada masyarakat serta masker.

Namun, berbeda dengan warga di Desa Pagak, Kecamatan Purwareja, Kabupaten Banjarnegara justru menggalakan padasan sebagai cara untuk mencegah virus corona, Padasan sendiri merupakan tempat cuci tangan.

Padasan pada umumnya dibuat dari gentong atau tempayan yang diberi lubang pancuran dan disumpal dengan karet atau kayu. Benda itu kemudian diletakkan di depan rumah dan orang yang hendak masuk rumah harus terlebih dahulu mencuci tangan dan kakinya dengan alat itu.

Diketahui, pada zaman dulu, padasan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal orang Jawa. Hanya saja kini budaya itu kian surut karena mencuci tangan dan kaki bisa dilakukan di kamar mandi masing-masing.

Namun, dengan merebaknya virus Corona, budaya padasan kembali digalakkan. Hanya saja tidak seperti zaman dulu. Pada masa kini, padasan dibuat dari galon air mineral biar lebih praktis.

Untuk membantu warganya, Pemdes Pagak sendiri telah menyiapkan sebanyak 900 padasan yang terbuat dari galon air mineral. Kepala Desa Pagak, Sudarwo, berharap dengan adanya padasan itu kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat akan meningkat.

“Harapannya dengan adanya pembagian alat cuci tangan itu kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat akan meningkat, serta dapat memutus rantai penyebaran virus,” ujar Sudarwo mengutip Liputan6.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini