Bombardir Bom, Israel Tuding Hamas Bersembunyi di Gedung AP dan Aljazirah

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEL AVIV — Salah satu kebiadaban Israel saat menyerang Gaza baru-bari ini adalah menghancurkan gedung media yang ditempati tim kantor berita Associated Press (AP) dan Aljazirah.

Menyusul serangan di blok menara pada 15 Mei 2021 itu, AP dan Aljazirah menuntut penjelasan dari Pemerintah otoritas Israel karena mereka menganggap bahwa gedung itu netral dan sebagai kantor media. Utusan Israel untuk PBB dan duta besar untuk AS, Gilad Erdan lantas melakukan perjalanan ke kantor AP di New York untuk menjelaskan alasan penghancuran tersebut.

Erdan mengatakan bahwa gedung yang menampung dua kantor media itu digunakan oleh Hamas untuk mengembangkan sistem jamming elektronik terhadap Iron Dome.

Menurut Erdan, pihaknya tidak mencurigai jurnalis-jurnalis di kantor berita tersebut sebagai bagian dari Hamas. Namun dia mempunyai bukti kuat bahwa di gedung ini digunakan oleh Hamas untuk pengembangan sistem jamming.

”Israel bersedia membantu AP dalam membangun kembali kantor dan operasinya di Gaza,” ujar Erdan dikutip dari BBC.

Kantor berita AP menyambut baik pertemuan itu, tetapi mengatakan belum melihat bukti untuk mendukung klaim Israel.

”Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa gedung yang menampung biro kami dihancurkan karena kehadiran Hamas yang merupakan ancaman mendesak. Kami belum menerima bukti untuk mendukungnya klaim ini.” Demikian sikap kantor berita AP.

Pemerintan Tel Aviv menuding lebih dari 3.000 roket ditembakan ke Israel dari Gaza selama konflik itu terjadi. Namun militer Israel dengan Iron Dome mencegat 90 persen dari serangan tersebut.

Serangan di Jalur Gaza dimulai setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan Israel-Palestina di Yerusalem Timur. Hamas mulai menembakkan roket setelah memperingatkannya untuk menarik diri dari Al-Aqsa dan memicu serangan udara pembalasan dari Israel Gaza.

Serangan selama 11 hari menyebabkan 256 orang tewas di Gaza, dengan 13 orang tewas di Israel dan konflik berakhir setelah gencatan senjata disepakati pada 21 Mei. PBB mengatakan setidaknya 128 dari mereka yang tewas di Gaza adalah warga sipil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini