MATA INDONESIA, JAKARTA-30 orang meninggal dunia karena sebuah bom mobil meledak di ibu kota Somalia saat jam sibuk, Sabtu 28 Desember 2019. Ledakan itu terjadi di sebuah pos pemeriksaan di persimpangan yang ramai di Mogadishu.
“Ledakan itu menghancurkan, dan saya bisa memastikan lebih dari 20 warga sipil tewas, ada banyak lagi yang terluka,” kata perwira polisi Ibrahim Mohamed seperti dikutip kantor berita AFP.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas bom itu, tetapi gerilyawan al-Shabab sering melakukan serangan di sana.
Al-Shabab, sekelompok militan yang bersekutu dengan Al Qaeda telah mengobarkan pemberontakan selama lebih dari 10 tahun. Mereka dipaksa keluar dari ibu kota pada tahun 2011 tetapi hingga kini masih kerap mengendalikan wilayah di negara itu.
Saksi mata menggambarkan adanya pembantaian di tempat kejadian. “Yang bisa saya lihat adalah mayat-mayat berserakan di tengah ledakan dan beberapa dari mereka terbakar tanpa bisa dikenali,” kata Sakariye Abdukadir, saksi yang lokasinya dekat dengan ledakan itu.
Berbeda dengan data sebelumnya, seorang anggota parlemen Somalia, Mohamed Abdirizak, menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 90, meskipun informasi yang dia katakan telah dia terima belum dikonfirmasi secara independen. “Semoga Allah mengampuni para korban serangan biadab ini,” ujarnya.